Saat Tengah Bekerja, Pencari Kayu Ini Tewas Diserang Harimau

Jum'at, 31 Januari 2020 - 05:58 WIB
Saat Tengah Bekerja,...
Saat Tengah Bekerja, Pencari Kayu Ini Tewas Diserang Harimau
A A A
PEKANBARU - Serangan harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) kembali terjadi di daerah Pelangiran, Kabupaten Inhil, Riau. Kali korbannya seorang pencari kayu.

Korban diketahui bernama Darmawan diserang 'si Datuk' saat sedang mencari kayu di hutan, Pelangiran. Sementara dua temannya berhasil menyelamatkan diri.

Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Lamhot Sihombing menerangkan akibat serangan si raja hutan, korban mengalami sejumlah luka. Bahkan, sebagian organ tubuh dimangsa hewan predator tersebut.

"Korban mengalami luka gigitan pada bagian tengkuk. Bahkan tulang tengkuknya sampai patah. Tangan kanan korban putus dan sebagian lengan kanan korban telah dimakan oleh harimau. Kemudian ada kuka bekas gigitan pada bagian kaki kanan," ucap Kasat Reskrim Polres Inhil Kamis (30/1/2020) malam.

Keterangan saksi mata bahwa siang itu korban dan kedua rekannya mencari kayu di hutan yakni lahan bekas perusahaan PT Bhara Induk. Lokasinya Kecamatan Pelangiran dan sebagian ada juga yang masuk di Kecamatan Gaung.

Saat itulah, korban yang metipy warga Desa Pasir Mas Kecamatan Batang Tuaka Inhil diserang harimau yang muncul dari arah belakang korban. Dua rekan korban tidak bisa berbuat banyak, mereka lebih memilih melarikan diri.

"Kemudian saksi meminta bantuan warga. Setelah itu sekitar 30 warga mendatangi lokasi. Korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal. Akhirnya pukul 19.00 WIB korban dibawa ke Puskesmas Pelangiran," imbuhnya.

Kasus penyerangan oleh harimau di Inhil sudah beberapa kali terjadi. Terheboh adalah serangan harimau yang diduga dilakukan oleh Bonita. Harimau ini menerkam dua warga Pelangiran Jumiati pekerja kelapa sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) dan di sebuah ruko sarang walet.

Keduanya tewas. Sementara satu orang terluka. Belakang Bonita ditangkap dan dibawa ke kawasan yayasan rehabilitasi harimau. Serangan harimau Bonita disebabkan karena habitatnya kini jadi pemukiman dan sebagian besar di kuasai perusahaan kelapa sawit raksasa. Selain itu, penyerangan oleh Bonita juga karena anak-anaknya ditangkap pemburu.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)