Jalan Penghubung Dua Kabupaten di Lampung Longsor, Lalu Lintas Lumpuh Total

Sabtu, 25 Januari 2020 - 23:07 WIB
Jalan Penghubung Dua Kabupaten di Lampung Longsor, Lalu Lintas Lumpuh Total
Jalan Penghubung Dua Kabupaten di Lampung Longsor, Lalu Lintas Lumpuh Total
A A A
LAMPUNG BARAT - Jalan penghubung dua kabupaten, yakni Liwa (Lampung Barat)-Krui (Kabupaten Pesisir Barat) di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tertimbun longsor. Bongkahan material tanah disertai pohong tumbang yang menutupi jalan, mengakibatkan akses lalu lintas lumpuh total sejak Sabtu (25/1/2020) sore hingga malam.

Sedikitnya ada 6 titik longsor mulai dari KM 15 sampai KM 22. Dari sejumlah lokasi bencana tersebut, ada 2 titik terparah yang berada di kilometer 15 dan 17 dimana jalanan terhalang pohon tumbang dan lumpur setinggi setengah meter.

Menurut warga setempat, longsor terjadi sekira pukul 18:30 WIB usai diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Saat ini, proses evakuasi dilakukan dengan menurunkan satu unit alat berat ekskavator.

Runtuhan tanah serta pohon tumbang yang melintang di jalan, mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh total. sejumlah kendaraan yang hendak melintas terpaksa menunggu hingga jalanan dibuka kembali.

Hingga saat ini pihak kepolisian setempat masih menutup persimpangan jalan menuju Liwa-Krui. Sementara banyak kendaraan pengangkut sayuran mengalami kerugian akibat barang dagangannya tak bisa dibawa dan dijual ke pasaran.

"Saya bawa sayuran mau ke pasar Bengkulu, tapi karena longsor, ya enggak bisa lewat. Kalau sampai pagi jalan belum terbuka, terpaksa sebagian sayuran saya buang karena cepet busuk," ujar Ucok, salah satu pengguna jalan Liwa-Krui, Sabtu (25/1/2020) malam.

Kapolres Lampung Barat AKBP Rachmat Tri Hariadi mengatakan, proses evakuasi longsor dilakukan bersamaan melibatkan TNI, Polri, BPBD serta Dinas PUPR Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat.

Menurut Kapolres, proses evakuasi bencana ini memakan waktu 4 sampai 5 hari hingga jalanan bisa dibuka kembali.

" Ada 6 titik longsor dari KM 15 sampai KM 22, sedangkan yang terparah ada di dua titik, yakni KM 15 dan 17. Untuk proses evakuasi sendiri kita turunkan satu unit alat berat jenis eskavator, sementara evakuasi pohon tumbang kita kerjakan bersama menggunakan mesin sinso," tukasnya.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4269 seconds (0.1#10.140)