Dana Desa dan P2DK Turunkan Desa Tertinggal di Sarolangun
A
A
A
SAROLANGUN - Jumlah desa tertinggal di Kabupaten Saralangun, Jambi terus menurun setelah mendapatkan bantuan melalui Program Percepatan Pembangunan Desa/Kelurahan (P2DK).
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sarolangun memperlihatkan jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal kian menurun. Melalui validasi data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2019, desa dengan status sangat tertinggal hanya menyisakan satu desa. (Baca juga: Istri Bantu Suami Perkosa Teman Sendiri di Sarolangun Jambi)
Sedangkan status tertinggal kini tersisa 66 desa. Padahal, tahun 2018 lalu jumlah desa dengan status tertinggal mencapai 76 desa. Sedangkan desa dengan sangat tertinggal berjumlah 23 desa.
Berkurangnya jumlah desa sangat tertinggal dan tertinggal itu karena adanya program Dana Desa (DD) hingga program Percepatan Pembangunan Desa/Kelurahan (P2DK). P2DK merupakan program unggulan Cek Endra dalam peningkatan pembangunan desa.
Bupati Sarolangun Cek Endra mengaku lega dengan sejumlah program yang dirintisnya berdampak besar terhadap kemajuan desa di wilayahnya. Calon Guberbur Jambi ini sengaja menyiapkan program khusus tersebut bagi desa. Ditambah lagi pengelolaan yang baik dari Dana Desa.
"Program P2DK ini khusus untuk modal kerja ekonomi, dan sudah banyak yang berhasil membangun desanya di Sarolangun," katanya. Cek Endra berharap masyarakat dapat memanfaatkan program-program pemberdayaan desa untuk kesejahteraan.
Nantinya, P2DK dengan jumlah dananya yang mencapai Rp200 juta akan terus dikembangkan bagi percepatan ekonomi di pedesaan. "Harus terus dikembangkan menjadi modal usaha dan khusus meningkatkan ekonomi kemasyarakatan," jelasnya.
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sarolangun memperlihatkan jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal kian menurun. Melalui validasi data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2019, desa dengan status sangat tertinggal hanya menyisakan satu desa. (Baca juga: Istri Bantu Suami Perkosa Teman Sendiri di Sarolangun Jambi)
Sedangkan status tertinggal kini tersisa 66 desa. Padahal, tahun 2018 lalu jumlah desa dengan status tertinggal mencapai 76 desa. Sedangkan desa dengan sangat tertinggal berjumlah 23 desa.
Berkurangnya jumlah desa sangat tertinggal dan tertinggal itu karena adanya program Dana Desa (DD) hingga program Percepatan Pembangunan Desa/Kelurahan (P2DK). P2DK merupakan program unggulan Cek Endra dalam peningkatan pembangunan desa.
Bupati Sarolangun Cek Endra mengaku lega dengan sejumlah program yang dirintisnya berdampak besar terhadap kemajuan desa di wilayahnya. Calon Guberbur Jambi ini sengaja menyiapkan program khusus tersebut bagi desa. Ditambah lagi pengelolaan yang baik dari Dana Desa.
"Program P2DK ini khusus untuk modal kerja ekonomi, dan sudah banyak yang berhasil membangun desanya di Sarolangun," katanya. Cek Endra berharap masyarakat dapat memanfaatkan program-program pemberdayaan desa untuk kesejahteraan.
Nantinya, P2DK dengan jumlah dananya yang mencapai Rp200 juta akan terus dikembangkan bagi percepatan ekonomi di pedesaan. "Harus terus dikembangkan menjadi modal usaha dan khusus meningkatkan ekonomi kemasyarakatan," jelasnya.
(shf)