Monitoring ke Puskesmas, Komisi A DPRD Kobar Terima Keluhan Kekurangan Ambulans
A
A
A
KOTA WARINGIN BARAT - Komisi A DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), melakukan monitoring ke sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sepekan terakhir. Dari hasil monitorong tersebut, ditemukan sejumlah puskesmas masih membutuhkan mobil ambulans.
Anggota Komisi A DPRD Kobar Erry Eryansyah mengatakan, sejumlah puskesmas yang membutuhkan mobil ambulans di antaranya Puskesmas Runtu, Kotawaringin Lama, Sungai Rangit, Pandu Sanjaya dan Puskesmas Kumpai Batu Atas.
“Dari lima Puskesmas yang kita kunjungi, ditemukan kondisi sarana dan prasarana serta tenaga medis masih jauh dari kata ideal. Padahal, beberapa puskesmas sudah terakreditasi,” ungkapnya politisi Golkar ini, Kamis (23/1/2020).
Ia melanjutkan, beberapa petugas di puskesmas banyak mengeluhkan tentang transportasi, yakni ambulans karena ambulans yang ada sudah mulai rusak dan ada juga yang membutuhkan lebih dari satu ambulans.
“Memang mayoritas sudah punya ambulas, tapi sudah mulai rusak. Ada juga yang membutuhkan lebih dari satu ambulans,” kata Erry.
Selain itu, kekurangan tenaga kerja juga menjadi perhatian komisi A. Sebab jika hanya satu orang yang jaga di loket depan, ini bisa memperlambat pelayanan.
Dirinya meminta Dinas Kesehatan Kobar untuk mengevaluasi keberadaan puskesmas yang ada saat ini. Lantaran pelayanan sudah bagus akan tetapi perlu dikaji ulang terkait apa yang diperlukan.
“Kami ingin Kobar hari ini lebih aktif, jangan lagi seperti yang terjadi Puskesmas sampai menelantarkan pasien,” ujarnya.
Anggota Komisi A DPRD Kobar Erry Eryansyah mengatakan, sejumlah puskesmas yang membutuhkan mobil ambulans di antaranya Puskesmas Runtu, Kotawaringin Lama, Sungai Rangit, Pandu Sanjaya dan Puskesmas Kumpai Batu Atas.
“Dari lima Puskesmas yang kita kunjungi, ditemukan kondisi sarana dan prasarana serta tenaga medis masih jauh dari kata ideal. Padahal, beberapa puskesmas sudah terakreditasi,” ungkapnya politisi Golkar ini, Kamis (23/1/2020).
Ia melanjutkan, beberapa petugas di puskesmas banyak mengeluhkan tentang transportasi, yakni ambulans karena ambulans yang ada sudah mulai rusak dan ada juga yang membutuhkan lebih dari satu ambulans.
“Memang mayoritas sudah punya ambulas, tapi sudah mulai rusak. Ada juga yang membutuhkan lebih dari satu ambulans,” kata Erry.
Selain itu, kekurangan tenaga kerja juga menjadi perhatian komisi A. Sebab jika hanya satu orang yang jaga di loket depan, ini bisa memperlambat pelayanan.
Dirinya meminta Dinas Kesehatan Kobar untuk mengevaluasi keberadaan puskesmas yang ada saat ini. Lantaran pelayanan sudah bagus akan tetapi perlu dikaji ulang terkait apa yang diperlukan.
“Kami ingin Kobar hari ini lebih aktif, jangan lagi seperti yang terjadi Puskesmas sampai menelantarkan pasien,” ujarnya.
(zil)