Kebun Sawit Dieksekusi Perusahaan, Puluhan Wanita Histeris

Senin, 20 Januari 2020 - 04:26 WIB
Kebun Sawit Dieksekusi Perusahaan, Puluhan Wanita Histeris
Kebun Sawit Dieksekusi Perusahaan, Puluhan Wanita Histeris
A A A
PEKANBARU - Tangis puluhan wanita warga Gondai Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau pecah saat ada pemaksaan eksekusi kebun sawit oleh PT Nusa Wana Raya (NWR).

Ibu-ibu warga Gondai ini menangis histeris karena mengetahui kebun sawit mereka akan ditumbang. Saat ini sudah ratusan hektare dari total 3323 hektare yang dieksekusi.

Guarti (45) terlihat tersedu sedu saat alat berat sudah menumbangi kebun sawit. Dia histeris sambil memeluk putri yang masih balita. Tangis Guarti pun disambut pilu anaknya.

"Kami sudah 23 tahun di sini. Dulu di sini hutan lebat, kawan kami adalah gajah dan harimau. Kemudian kami mendapat izin untuk mengolah lahan dan kami tanami sawit. Tapi sekarang tiba-tiba ada gugatan oleh perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT NWR dan kami kalah. Kami buta hukum, jangan rebut tanah kami. Kebun yang tidak luas inilah tempat kami mencari nafkah. Tolong bela kami pak Jokowi," ucap ibu tiga anak ini tersedu- sedu, Minggu (18/1/2020).

Masyarakat mengaku tidak terima jika lahan mereka dihabisi dan diserahkan ke PT NWR. Mereka tidak bisa membayangkan jika nanti lahan warga yang ribuan hektare ditumbangi seluruhnya.

"Dari hasil sawit yang tidak seberapa kami bekerjasama dengan PT PSJ bisa cukup memenuhi dengan sistem kemitraan. Kini kebun sawit kami akan dirampas PT NWR. Kami mau makan apa, selama ini dari hasil sawit bisa menyekolahkan anak, beli beras dan lainnya. Pemerintah tolong bela rakyat, jangan bela mereka yang sudah kaya, " ucap Netti beruraian air mata.

Sementara para pria berjaga siang dan malam mempertahankan lahan. "Kita akan pertahankan tanah kita sampai kapanpun. Kita siap mati demi priok kami, "ucap Himawan, perwakilan warga.

Pada Minggu 18 Januari 2020 sore, seratusan warga mendatangi lokasi eksekusi. Kedatangan warga langsung disambut refresif, baru 10 menit berorasi, pihak kepolisian menangkap empat warga karena dituding sebagai provokator.

Kedatangan Ketua DPD PDI Perjuangan Riau Zukri Misran yang mendampingi warga pun tidak digubris. Polisi meminta semua yang tidak berkepentingan pergi ke lokasi eksekusi tidak terkecuali Zukri yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5499 seconds (0.1#10.140)