Wakil Bupati Morowali Pimpin Upacara 17 Bulan Berjalan Januari 2020
A
A
A
BUNGKU - Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali menggelar upacara 17 Bulan berjalan Januari 2020 di halaman kantor Bupati Morowali, Kompleks Perkantoran Fonuasingko Bungku, Jumat (17/1/2020).
Wakil Bupati (Wabup) Morowali Najamudin yang bertindak sebagai pemimpin upacara dalam sambutannya mengatakan, upacara 17 bulan berjalan bukan hanya merupakan sebuah tugas tetapi juga bagian dari pertemuan-pertemuan bulanan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Morowali untuk mendengarkan informasi-informasi yang disampaikan oleh pimpinan sekaligus silaturahim antara ASN dan Horoner ditempat ini.
"Upacara bendera setiap tanggal 17 bulan berjalan selain sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara dan abdi masyarakat juga sebagai bentuk silaturahim antara ASN dan Honorer. Diketahui bahwa Saat ini kita telah memasuki tahun 2020 dibulan Januari, tentu dengan anggaran baru dan program-program baru disetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Olehnya kita harus mempersiapkan diri bagaimana menjalankan pekerjaan yang lebih baik berdasarkan program-program yang ada," ujarnya.
Najamudin menambahkan bahwa saat ini di beberapa OPD memang sedang berjalan proses informasi terkait adanya 20 persen pengurangan tenaga honorer di lingkup Pemkab Morowali. "Untuk itu, pada bidang pendidikan hari ini sedang berjalan proses rekrutmen seleksi dimana berdasarkan informasi dari panitia sekitar 2 ribu orang yang mendaftar hanya berkisar 800 orang yang akan diterima. Dengan jumlah tersebut, belum memenuhi kebutuhan dibidang pendidikan sebagai tenaga pengajar tetapi itulah kemampuan anggaran kita yang tersedia," tutur mantan Kandepag Kabupaten Poso tersebut.
Selain guru di beberapa OPD juga sedang merekrut dan menyeleksi dengan mempertimbangkan efektifitas kinerja dan pertimbangan anggaran yang tersedia. "Meskipun demikian, ini bisa dirumuskan sehingga apakah itu akan dilakukan pengurangan atau ada jalan keluar sehingga bisa terakomodir kepentingan-kepentingan dari tenaga honorer dimaksud selama tidak menambah anggaran yang tersedia. Kalau itu masih dianggap efektif coba dicarikan jalan keluar sehingga semua bisa digunakan kembali tenaga-tenaga honorer kita," terangnya.
Wabup mengingatkan tahun 2020 ASN dan Honorer harus bekerja secara profesional. "Tahun 2020 bukan hanya tahun baru, tapi tahun di mana dibutuhkan pemikiran-pemikiran baru dengan bekerja secara profesional, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih profesional," pungkasnya.
Wakil Bupati (Wabup) Morowali Najamudin yang bertindak sebagai pemimpin upacara dalam sambutannya mengatakan, upacara 17 bulan berjalan bukan hanya merupakan sebuah tugas tetapi juga bagian dari pertemuan-pertemuan bulanan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Morowali untuk mendengarkan informasi-informasi yang disampaikan oleh pimpinan sekaligus silaturahim antara ASN dan Horoner ditempat ini.
"Upacara bendera setiap tanggal 17 bulan berjalan selain sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara dan abdi masyarakat juga sebagai bentuk silaturahim antara ASN dan Honorer. Diketahui bahwa Saat ini kita telah memasuki tahun 2020 dibulan Januari, tentu dengan anggaran baru dan program-program baru disetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Olehnya kita harus mempersiapkan diri bagaimana menjalankan pekerjaan yang lebih baik berdasarkan program-program yang ada," ujarnya.
Najamudin menambahkan bahwa saat ini di beberapa OPD memang sedang berjalan proses informasi terkait adanya 20 persen pengurangan tenaga honorer di lingkup Pemkab Morowali. "Untuk itu, pada bidang pendidikan hari ini sedang berjalan proses rekrutmen seleksi dimana berdasarkan informasi dari panitia sekitar 2 ribu orang yang mendaftar hanya berkisar 800 orang yang akan diterima. Dengan jumlah tersebut, belum memenuhi kebutuhan dibidang pendidikan sebagai tenaga pengajar tetapi itulah kemampuan anggaran kita yang tersedia," tutur mantan Kandepag Kabupaten Poso tersebut.
Selain guru di beberapa OPD juga sedang merekrut dan menyeleksi dengan mempertimbangkan efektifitas kinerja dan pertimbangan anggaran yang tersedia. "Meskipun demikian, ini bisa dirumuskan sehingga apakah itu akan dilakukan pengurangan atau ada jalan keluar sehingga bisa terakomodir kepentingan-kepentingan dari tenaga honorer dimaksud selama tidak menambah anggaran yang tersedia. Kalau itu masih dianggap efektif coba dicarikan jalan keluar sehingga semua bisa digunakan kembali tenaga-tenaga honorer kita," terangnya.
Wabup mengingatkan tahun 2020 ASN dan Honorer harus bekerja secara profesional. "Tahun 2020 bukan hanya tahun baru, tapi tahun di mana dibutuhkan pemikiran-pemikiran baru dengan bekerja secara profesional, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih profesional," pungkasnya.
(akn)