6 Hari Pipa PDAM di Malang Jebol Tak Tertangani, 26 Ribu Pelanggan Kesulitan Air
A
A
A
MALANG - Pipa saluran air milik PDAM Kota Malang yang jebol dan tak kunjung tertangani hingga 6 hari terakhir ini mengakibatkan 26 ribu pelanggan di Kota Malang kesulitan air. Selama 6 hari terakhir warga disibukkan dengan antre dan berburu air demi memenuhi kebutuhan air rumah tangga. Berbagai protes dan keluhan warga juga menghiasi laman media sosial.
Kondisi terdampak seperti di Perumahan Bulan Terang Utama Kedung Kandang. Kini selain aktivitas harian setiap hari warga harus berburu mencari sumber air dengan memanfaatkan sepeda motor warga mencari sumber air yang terdekat. (Baca: 5 Bulan Pasokan Air Tirta Raharja ke Warga Leuwigajah Macet)
Sebanyak 300 kepala keluarga penghuni perumahan bersubsidi ini terpaksa harus siap antre air sewaktu-waktu jika ada pasokan air tangki yang datang.
“Sudah hari ke-enam ini, Ya mencari air seperti ini, jauh mas harus bolak-balik sehari 5 kali. Katanya pipanya jebol, dibenerin jebol lagi, jebol lagi, “ kata Guntoro warga setempat.
Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, bahwa proses kesulitan air akan terjadi hingga satu bulam ke depan. Hal ini disampaikan Sutiaji dihadapan awak media usai rapat mendadak dengan perwakilan Kementerian PUPR yang datang ke Malang, Rabu siang (15/1/2020) khusus membahas masalah ini di Kantor PDAM Kota Malang.
“Ada tujuh titik kerusakan pipa saluran air dengan panjang kerusakan hampir 4 kilomete. Hingga nantinya tidak lagi dilakukan perbaikan. Karena titik kerusakan berada di cekungan atau patahan yang curam. Namun akan dibuatkan jaringan baru yang memakan waktu pengerjaan hingga satu bulan ke depan dan rencananya baru hari jum'at besok akan dirapatkan di Kementerian PUPR di Jakarta,” kata Wali Kota, Rabu (15/1/2020).
Selama satu bulan pembuatan jaringan baru tersebut, kata Wali Kota, Pemerintah Kota Malang dan PDAM Kota Malang akan melakukan dropping air bersih menggunakan mobil tangki serta membagi volume air di jaringan lain ke jaringan yang bermasalah.
“Solusi ini baru bisa mengatasi 16 ribu dari total 26 ribu pelanggan yang terdampak. 10 ribu pelanggan sisanya masih akan dicarikan solusi dengan melakukan pompa di sumur-sumur air resapan yang terdekat,” tandasnya.
Kondisi terdampak seperti di Perumahan Bulan Terang Utama Kedung Kandang. Kini selain aktivitas harian setiap hari warga harus berburu mencari sumber air dengan memanfaatkan sepeda motor warga mencari sumber air yang terdekat. (Baca: 5 Bulan Pasokan Air Tirta Raharja ke Warga Leuwigajah Macet)
Sebanyak 300 kepala keluarga penghuni perumahan bersubsidi ini terpaksa harus siap antre air sewaktu-waktu jika ada pasokan air tangki yang datang.
“Sudah hari ke-enam ini, Ya mencari air seperti ini, jauh mas harus bolak-balik sehari 5 kali. Katanya pipanya jebol, dibenerin jebol lagi, jebol lagi, “ kata Guntoro warga setempat.
Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, bahwa proses kesulitan air akan terjadi hingga satu bulam ke depan. Hal ini disampaikan Sutiaji dihadapan awak media usai rapat mendadak dengan perwakilan Kementerian PUPR yang datang ke Malang, Rabu siang (15/1/2020) khusus membahas masalah ini di Kantor PDAM Kota Malang.
“Ada tujuh titik kerusakan pipa saluran air dengan panjang kerusakan hampir 4 kilomete. Hingga nantinya tidak lagi dilakukan perbaikan. Karena titik kerusakan berada di cekungan atau patahan yang curam. Namun akan dibuatkan jaringan baru yang memakan waktu pengerjaan hingga satu bulan ke depan dan rencananya baru hari jum'at besok akan dirapatkan di Kementerian PUPR di Jakarta,” kata Wali Kota, Rabu (15/1/2020).
Selama satu bulan pembuatan jaringan baru tersebut, kata Wali Kota, Pemerintah Kota Malang dan PDAM Kota Malang akan melakukan dropping air bersih menggunakan mobil tangki serta membagi volume air di jaringan lain ke jaringan yang bermasalah.
“Solusi ini baru bisa mengatasi 16 ribu dari total 26 ribu pelanggan yang terdampak. 10 ribu pelanggan sisanya masih akan dicarikan solusi dengan melakukan pompa di sumur-sumur air resapan yang terdekat,” tandasnya.
(sms)