Daun dan Kayu Hasil Perantingan di Surabaya Jadi Kompos dan Kerajinan Tangan

Minggu, 12 Januari 2020 - 02:40 WIB
Daun dan Kayu Hasil Perantingan di Surabaya Jadi Kompos dan Kerajinan Tangan
Daun dan Kayu Hasil Perantingan di Surabaya Jadi Kompos dan Kerajinan Tangan
A A A
SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya melakukan perantingan guna mengantisipasi pohon tumbang yang membahayakan masyarakat saat cuaca ekstrem melanda wilayah ini. Nantinya, hasil perantingan atau pemangkasan itu dikirim ke Pusat Daur Ulang (PDU) untuk dijadikan pupuk kompos dan kerajinan tangan.

Dari pemangkasan pohon di Jalan A. Yani, Surabaya ini, Pemkot Surabaya berhasil mengumpulkan 192 meter kubik dedaunan. Sisa-sisa daun hasil perantingan itupun, kemudian dikirim ke Pusat Daur Ulang (PDU) atau rumah kompos untuk dijadikan pupuk kompos.

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Hendri Setianto menuturkan, kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerawanan pohon tumbang. Perantingan ini merupakan kegiatan rutin. Hanya saja, di tengah puncak musim hujan saat ini, giat perantingan semakin digencarkan.

"Kita laksanakan dengan cara memendekkan (pohon) agar beban dari pohon tidak terlalu berat. Sedangkan untuk sampahnya langsung kita angkut bersihkan. Jadi setelah perantingan tidak ada sisa sampah di jalan," kata Hendri di Surabaya, Sabtu 11 Januari 2020.

Dia melanjutkan, untuk mempercepat proses perantingan, pihaknya menerjunkan 52 pasukan kadaka dan 60 personil kebersihan. Selain itu, 5 unit skylift walker, 10 dumptruck dan 2 alat berat, juga terjunkan. Mereka tersebar dan melakukan perantingan secara bersamaan.

"Dengan perantingan ini nantinya kita perawatnya juga tidak terlalu sering, karena kita pendekkan. Paling tidak kita mengurangi resiko pohon tumbang," ujarnya.

Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau, DKRTH Surabaya, Rochim Yuliadi menambahkan, daun atau kotoran hasil perantingan kemudian dikirim ke PDU yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya. Sampah organik seperti dedaunan, akan dimasukkan ke mesin pencacah melalui conveyor yang berada di PDU, setelah itu ditimbang dan diolah menjadi pupuk kompos.

"Hasil perantingan dikirim ke rumah kompos untuk diolah menjadi pupuk kompos," kata Rochim.

Sedangkan, untuk batang-batang besar hasil perantingan, kata Rochim, selanjutnya dikirim ke Pengolahan Sampah dan Limbah (PSL) yang berada di Workshop Keputih. Di tempat itu, batang pohon akan diolah menjadi kerajinan tangan, seperti meja, kursi dan peralatan mebel.

"Hari ini dedaunan yang terkumpul sekitar 192 meter kubik. Sedangkan Kamis lalu (9 Januari), dedaunan yang berhasil terkumpul mencapai 288 meter kubik," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4944 seconds (0.1#10.140)