Sarawak sangat Butuh Hasil Pertanian Kalbar

Kamis, 09 Januari 2020 - 18:40 WIB
Sarawak sangat Butuh Hasil Pertanian Kalbar
Sarawak sangat Butuh Hasil Pertanian Kalbar
A A A
PONTIANAK - Sarawak-Malaysia masih perlu mengimpor komoditas pertanian guna memenuhi kebutuhan pangannya. Sejumlah komoditas pertanian didatangkan dari Kalimantan Barat. Ini menjadi peluang ekspor yang semestinya dimanfaatkan oleh para ekpsortir pertanian di provinsi ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Alexander Legawa, Asisten Konsul Fungsi Ekonomi KJRI Kuching, saat menjadi pembicaraan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah Perbatasan Kalbar Untuk Potensi Ekspor Komoditas Pertanian. “Malaysia untuk beberapa komoditas pertanian itu masih defisit, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Sehingga ini peluangnya besar sekali masuk ke pasar mereka,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi Malaysia boleh dikatakan hampir sama dengan Indonesia. Sedangkan dari segi produk domestik brutonya (PDB), Malaysia memang lebih besar. Terlebih bagi Sarawak, angka PDB-nya lebih besar dari rata-rata PDB Malaysia.

“Jadi boleh dibilang, warga Sarawak itu lebih kaya dari pada (rata-rata) warga Malaysia,” kata dia.

Kalimantan Barat menurutnya memiliki keunggulan dan kemudahan ekspor pertanian ke Sarawak, terutama dari segi infrastruktur. “Saat ini infrastruktur sudah bagus, jalan sudah bagus, dan sudah ada dryport. Apalagi hampir tidak ada larangan barang dari Indonesia yang masuk ke Malaysia, hanya beberapa komoditas pertanian saja, salah satunya buah mangga,” katanya.

Dia menyebut, ada beberapa komoditas pertanian yang potensial untuk diekspor ke Sarawak, seperti durian, langsat, karet, padi, jeruk, pisang tanduk, batuk kelapa, olahan lidah buaya, hingga kopi. Melihat potensi ini, lanjut dia, KJRI melakukan berbagai upaya agar produk-produk dalam negeri dapat menembus pasar ekspor. Beberapa langkah yang ditempuh, sebut dia, di antaranya, mempromosikan lewat expo yang digelar, terlibat pameran yang digelar di Serawak, hingga membawa delegasi Serawak berkunjung ke Indonesia.

“Intinya kita berupaya agar bagaimana mendekatkan produk kita pada mereka (Malaysia),” pungkas dia.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar, Heronimus Hero, mengungkapkan, ada sekitar 400-an komoditas pertanian, mencangkup perkebunan, peternakan, pangan, dan hortikultura, yang ada di Kalbar. Tidak sedikit pula komoditas pertanian itu diekspor ke luar negeri. Bahkan beberapa di antaranya adalah komoditas yang di luar perkiraan. “Ada komoditas di luar perkiraan, sebut saja asam keranji, dan Cakar elang,” sebut dia.

Meski tujuan ekspor produk pertanian itu dapat ke negara mana saja, namun Malaysia saat ini masih menjadi negara yang paling potensial, karena posisinya paling dekat, serta akses yang sudah terbuka lebar. Saat ini, pihaknya berharap agar produk-produk yang diekspor itu, tidak hanya barang mentah, melainkan produk jadi atau minimal setengah jadi.

“Kami dari Dinas Pertanian, mendukung dari sisi hulunya, melalui budi daya. Dari sisi hilir, kami harapkan produk ini ada nilai tambah, sehingga menjadi produk setengah jadi, atau dalam bentuk olahan,” pungkasnya.
(atk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5032 seconds (0.1#10.140)