Malam Ini, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran

Sabtu, 04 Januari 2020 - 23:23 WIB
Malam Ini, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran
Malam Ini, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran
A A A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi di perbatasan Sleman, DIY, Magelang, Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah malam ini dilaporkan kembali mengeluarkan awan panas guguran. Data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTTKG) awan panas guguran tercatat Sabtu (4/1/2020) pukul 20.36 WIB.

Awanpanas guguran tercatatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 55 mm, durasi 105 detik. Hanya saja awan panas guguran tidak terpantau secara visual karena berkabut. Sehingga untuk jarak luncurnya tidak diketahui secara pasti.

“Jika berdasarkan durasi, jarak luncur awan panas diperkirakan sekitar 1 km,” ujar admin group WA Media Merapi, Sabtu (4/1/2020) malam.

Awan panas guguran ini dilaporkan menimbulkan hujan abu tipis di sekitar Cepogo, Boyolali. Untuk itu masyarakat diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan untuk wilayah Sleman dari laporan masih aman, termasuk tidak ada hujan abu. Untuk itu berharap masyarakat tetap tenang dan menunggu informasi untuk perkembangan Gunung Merapi.

"Di Sleman tidak ada laporan hujan abu,” kata Makwan, Sabtu (4/1/2020).

Untuk status Gunung Merapi masih level II (Waspada). BPPTKG merekomendasikan saat ini potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Untuk itu masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.

Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status akan segera ditinjau kembali.

Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG atau ke Kantor BPPTKG, Jalan Cendana Nomor 15 Yogyakarta, telepon (0274)514180-514192. Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi Gunung Merapi saat ini.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3505 seconds (0.1#10.140)