Terseret Banjir Bandang, 5 Warga Labura Belum Ditemukan

LABUHANBATU UTARA - Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap 5 warga yang diduga terseret banjir bandang bersama rumahnya di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Riadhil Akhir Lubis mengatakan, tim SAR berangkat melakukan pencarian ke arah kaki gunung bukit barisan. (Baca juga: Tinjau Bencana, Bupati Labura Nyaris Terseret Arus Banjir Bandang)

"Pencarian sudah dilakukan. Tim SAR jam 6 pagi tadi sudah bergerak mencari di lokasi," jelasnya, Senin (30/12/2019).

Dia menjelaskan, diduga ada 5 orang yang terdiri dari ayah, ibu dan tiga orang anaknya tidak ditemukan setelah rumahnya hanyut terseret banjir bandang.

"Kepala desa setempat menyebutkan ada di satu rumah yang hanyut itu, ada satu keluarga yang hilang. Dua orang tua dan tiga anaknya," terangnya. (Baca juga: Banjir Bandang di Labura juga Hanyutkan 9 Rumah dan Hancurkan Jembatan)

Lokasi pencarian itu jauh dari ibu kota kecamatan, tepatnya di kaki Gunung Bukit Barisan. Jarak tempuhnya sejauh 2 jam jalan kaki dalam kondisi normal. "Sementara akses sulit akibat banjir," ungkapnya.

Diketahui, banjir bandang Dusun Siria-ria A dan B, Desa Pematang dan Desa Hatapang, Kecamatan NA Sembilan-Sepuluh, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Minggu dini hari (29/12/2019) terjadi karena hujan deras selama beberapa jam.

Belasan rumah dilaporkan rusak berat, jembatan besar di jalan kabupaten hancur, jembatan kecil hanyut, longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman 5 meter dan kerusakan lahan pertanian diperkirakan seluas 5 hektare karena tertimbun kayu dan bebatuan besar.

"Data sementara korban jiwa masih nihil. Lima orang itu masih kita duga hilang dan masih dalam pencarian oleh Tim SAR," katanya.