Aktivis Mahasiswa Lombok Jakarta Adakan Obrolan Demokrasi bersama Bupati Lombok Utara

Minggu, 29 Desember 2019 - 17:03 WIB
Aktivis Mahasiswa Lombok...
Aktivis Mahasiswa Lombok Jakarta Adakan Obrolan Demokrasi bersama Bupati Lombok Utara
A A A
JAKARTA - Bertempat di sebuah Kedai Kopi Sentral Jakarta, puluhan aktivis mahasiswa menyelenggarakan obrolan demokrasi sembari ngopi bersama Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar. Obrolan tersebut bertajuk Refleksi Akhir Tahun dan Silaturrahmi guna curah gagas Lombok Utara Bangkit, Sabtu (28/12/2019).

Bupati Najmul menyambut baik acara obrolan untuk kian sehatnya cara berdemokrasi. Di antara poin yang disampaikan terkait Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pengentasan kemiskinan dan pengembangan pariwisata.

"Musrenbang punya terobosan, ada pramusrenbang untuk mahasiswa, pelajar, perempuan, anak dan kaum difabel yang dicanangkan secara partisipatif," tandas Bupati.

Bupati Najmul Akhyar menyebut siapa pun mahasiswa yang mau meningkatkan potensi Bahasa Inggrisnya, Pemda KLU memfasilitasi pelatihan TOEFL di Lombok Utara melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.

"Kebijakan bagi mahasiswa untuk persiapan sebagai pengusaha pemula. Tahun depan, hampir 400 mahasiswa yang siap turut serta kolaborasi program. Disamping adanya peningkatan beasiswa melalui jalur prestasi dan umum di Lombok Utara secara bertahap terus dilakukan dari tahun ke tahun," urainya.

Kini di Lombok Utara bagi masyarakat yang lahir langsung mendapatkan Akta Kelahiran. Ada pula terobosan dari kewenangan bupati di kabupaten yang dilimpahkan ke kecamatan dan dinas dengan memastikan biaya dan waktu layanan publiknya. Termasuk layanan perizinan.

"Bagaimana memaksimalkan layanan publik pada aspek kesehatan, dengan mengadakan sarana ambulans dan layanan Dokter Desa (dokter bina wilayah). Kita membuat program Kartu Lombok Utara Sehat, selain adanya kepesertaan BPJS, untuk menopang masyarakat yang tidak mampu," tuturnya.

Capaian tersebut merupakan anugerah bagi Pemda dan masyarakat Lombok Utara. Pemda Lombok Utara mendapatkan pula predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama lima tahun berturut-turut. Termasuk penilaian tingkat kepatuhan layanan publik oleh Ombudsman yang meningkat dari zona merah ke zona hijau.

Terkait kehidupan berdemokrasi, Bupati Najmul mengatakan kritik dan saran bisa diterima selama itu dilakukan dengan cara yang baik. "Pada alam demokrasi, tiap orang berhak menyatakan apa saja (sesuai koridor), tetapi kita berkewajiban untuk berbuat baik kepada siapa saja," pungkasnya.

Hadir pula sebagai narasumber pembanding dari kalangan aktivis mahasiswa Lombok di Jakarta Saiful Hadi yang mengapresiasi berbagai pencapaian Pemda KLU dari berbagai aspek pembangunan dan lini kemasyarakatan. Di antaranya, bagaimana pariwisata bisa pulih dalam waktu singkat serta spirit toleransi beragama yang bersemai dalam kehidupan bermasyarakat.

"Banyak agenda pariwisata yang berpotensi dikembangkan. Bila perlu ada Balai Wisata yang dibangun sebagai daya tarik pemahaman wisatawan serta mampu menyosialisasikan spot destinasi pariwisata Lombok di Jakarta," tutur mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Sasak Jakarta itu.

Selain itu dirinya berharap ada perhatian dari Pemda kepada mahasiswa di pentas nasional, sehingga bupati perlu meneruskan niat baiknya menjalankan amanah kepemimpinan Lombok Utara.

Aktivis mahasiswa lainnya Parwadi mengatakan perlunya kematangan sikap dalam berdemokrasi, antara isu dan realitanya. "Kita ketahui bahwa KLU sedang ada agenda Pilkada. Jangan sampai ada isu yang menopang berbagai peristiwa. Misalnya Dermaga dan lainnya. Tapi saya yakin, tak ada kaitannya dengan Bupati," ungkapnya.

Sementara itu di tempat yang sama, aktivis mahasiswa Sarjan mengemukakan pentingnya Pemda KLU, ketika membuat event kebudayaa, perlu ada output yang jelas sehingga efektif dan berdampak positif bagi pengembangan pariwisata dan masyarakat.

Respons yang disampaikan Bupati Najmul saat itu terdapat pola-pola partisipatif dalam kebijakan pembangunan. Bahkan untuk perizinan terukur, transparan dan terdapat pendelegasian kewenangan pada tingkat kecamatan dan dinas dari kabupaten.

Pengelolaan dan pengembangan berbagai aspek untuk kemanfaatan daerah dan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama segenap komponen demi majunya Lombok Utara. (dyd/humaspro)
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6536 seconds (0.1#10.140)