Banyak Penumpang Bus Sriwijaya Naik di Jalan Jadi Kendala Identifikasi Korban

Selasa, 24 Desember 2019 - 12:48 WIB
Banyak Penumpang Bus...
Banyak Penumpang Bus Sriwijaya Naik di Jalan Jadi Kendala Identifikasi Korban
A A A
PALEMBANG - Tangis keluarga korban jatuhnya Bus Sriwijaya ke jurang Sungai Lematang Indah pecah di ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Besemah di Kota Pagaralam. Sementara 25 korban meninggal dunia dan 13 selamat.

Identifikasi korban menghadapi kesulitan karena dari sejumlah jenazah yang berhasil dievakuasi, hanya empat yang memiliki KTP. Selebihnya, sulit diidentifikasi karena banyak penumpang bus nahas ini naik di jalan. Berdasarkan informasi dari loket di Bengkulu bus hanya membawa 27 orang penumpang.

Salah satu petugas identifikasi RSUD Besemah mengungkapkan, jenazah korban masuk sejak tadi malam. "Kita melakukan identifikasi sejak semalam. Saat ini ada 25 yang masuk keruang jenazah, satu sudah diambil keluarga korban merupakan warga Kabupaten Empat Lawang," kata dia.

Umumnya, korban meninggal terkena hempasan lantaran bus jatuh cukup dalam kedasar jurang, belum lagi saat terjatuh posisi bus tenggelam ke Sungai Lematang Indah. "Baru beberapa yang sudah diidentifikasi. Petugas masih melakukan identifikasi korban lainnya lantaran jenazah satu persatu masuk kesini," bebernya.

Sementara itu, Yati (43) datang ke RSUD Besemah karena ada keluarganya dari Kabupaten Empat Lawang ikut naik Bus Sriwijaya. "Saya menunggu hasil dan saat ini mengambil foto untuk memudahkan identifikasi," tukasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sumsel Dapil Pagaralam, Lahat dan Empat Lawang, Alfrenzi Panggarbesi mengucapkan duka cita kepada keluarga korban dan berdoa semoga diberikan ketabahan dan kesabaran.

"Saat ini (informasinya) Polres Pagaralam sedang mengusut penyebab lakalantas. Kita tunggu hasilnya. Jika memang lantaran rem blong atau kelalaian sopir maka harus ditindaklanjuti," ujarnya yang sedang reses di Dapilnya. (Baca: Sopir dan Penumpang Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang Tewas).

Pria yang disapa Oji melanjut, melihat nomor kendaraan adalah BD berasal dari Bengkulu, maka Sumsel tidak mempunyai kewenangan. Hanya saja kejadian ini harus bisa kita ambil pelajaran bahwa Dishub dan termasuk di Sumsel untuk selalu mengawasi kendaraan angkutan penumpang dan barang agar selalu laik jalan. "Melakukan razia bersama Polri untuk mengantisipasi kelayakan kendaraan dan surat zin mengemudi dari sopir angkutan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)