Prospek Bisnis Menggiurkan, Distan Ajak Petani Kalbar Produksi Pangan Alternatif

Kamis, 19 Desember 2019 - 14:34 WIB
Prospek Bisnis Menggiurkan, Distan Ajak Petani Kalbar Produksi Pangan Alternatif
Prospek Bisnis Menggiurkan, Distan Ajak Petani Kalbar Produksi Pangan Alternatif
A A A
PONTIANAK - Komoditas pangan alternatif memiliki prospek cerah. Pangsa pasar terbuka lebar dengan keuntungan menggiurkan.

Melihat hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Distan TPH) Kalimantan Barat (Kalbar) Heronimus mengajak petani mengambil peluang ekonomi dari budi daya komoditas pangan alternatif. “Peluang ekonomi komoditas pangan alternatif di Kalbar terbuka lebar. Pangan alternatif tersebut seperti umbi-umbian,” katanya saat Sosialisasi Pengembangan Tanaman Pangan Alternatif 2019 di Pontianak, Kalbar, Selasa, 17 Desember 2019.

Umbi-umbian yang memiliki peluang besar adalah talas atau keladi. “Dalam 1 hektare lahan petani bisa menghasilkan sekitar 20 ton keladi. Harga di tingkat petani di kisaran Rp6.000 per kilogram. Sedangkan di tingkat pasar sekitar Rp12.000-14.000 per kilogram,” jelasnya.

Hal terpenting yang harus dilakukan petani adalah proses pengolahan, bukan menjual bahan baku saja. “Kalau mau untung maksimal ya menanam, mendistribusikan, mengolah, dan distribusi. Setiap tahapan tersebut memiliki nilai keuntungan,” tandasnya

Ia mengakui saat ini tanaman pangan alternatif belum menjadi bukan prioritas utama. Prioritas masih pada tanaman padi. Porsi tanaman pangan alternatif masih kecil. “Selain karena anggaran terbatas, kebutuhan pokok utama saat ini masih beras,” jelasnya.

Tahun ini bantuan pemerintah untuk tanaman pangan alternatif seluas 10 hektare. Tahun depan akan bertambah menjadi 26 hektare.

Penggalakkan budidaya pangan alternatif lebih kepada menangkap peluang ekonominya. Dengan demikian hal ini bisa menjadi referensi petani membudidayakan komoditas pertanian yang potensial.

“Kita beri masukan kepada petani, komoditas pertanian apa yang memiliki peluang ekonomi dan bisa menyejahterakan mereka. Salah satunya ya itu tadi pangan alternatif,” paparnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7217 seconds (0.1#10.140)