Potensi Kakao Jayapura Terus Dikembangkan
A
A
A
SENTANI - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, potensi Kakao di Kabupaten Jayapura harus terus dikembangkan. Total luas lahan kakao saat ini untuk 19 Distrik mencapai 9.462.94 hektare.
“Kita sudah canangkan untuk wilayah pembangunan tiga, potensinya adalah kakao. Untuk wilayah dua potensinya perikanan,” ujar Bupati Awoitauw di Sentani, Kamis (5/12/2019).
Wilayah Pembangunan III yang meliputi Distrik Kemtuk, Kemtuk Gresi, Gresi Selatan, Nimboran dan Distrik Namblong. Untuk wilayah Pembangunan III, Kata Awoitauw, Kampung Klaisiu Distrik Kemtuk, lahan yag dipersiapkan mencapai dua hekatar lebih. Dana Kampung ini (klaisiu) telah kami canangkan sebagai kampung Kakao.
“Sebelumnya sudah kami canangkan juga untuk sejumlah kampung di distrik Nimboran, masing-masing dengan luas lahan mencapai 1-2 hektar untuk pengelolaan kakao,” katanya.
Kakao pada lima hingga sepuluh Tahun lalu memang menjadi komoditi andalan di Daerah ini. Namun sempat mengalami penurunan karena lahan petani kita terserang jenis hama yang memaksa para petani harus menebang seluruh tanaman kakao mereka.
“Potensi ini akan terus dikembangkan sebagai lahan kerja masyarakat lokal dalam meningatakan perekonomian keluarga masing-masing. Melalui instansi tehnis, pemerintah tetap memberikan suport dan dukungan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kakao Kampung Gemebs Distrik Nimboran, Yahanes Waricu mengatakan, pengembangan potensi kakao di Nimboran sejak beberapa tahun belakangan ini mengalami pasang surut akibat minimnya perhatian Pemerintah Daerah, juga kesadaran masyarakat untuk melakukan usaha penanaman kembali masih sangat rendah.
“ Saat ini kami didukung dengan alokasi dana kampung setiap tahun, potensi kakao kami hidupkan kembali seperti pada waktu-waktu lalu, dimana lembah grimenawa ini adalah penghasil kakao terbaik di kabupaten Jayapura,” tuturnya.
“Kita sudah canangkan untuk wilayah pembangunan tiga, potensinya adalah kakao. Untuk wilayah dua potensinya perikanan,” ujar Bupati Awoitauw di Sentani, Kamis (5/12/2019).
Wilayah Pembangunan III yang meliputi Distrik Kemtuk, Kemtuk Gresi, Gresi Selatan, Nimboran dan Distrik Namblong. Untuk wilayah Pembangunan III, Kata Awoitauw, Kampung Klaisiu Distrik Kemtuk, lahan yag dipersiapkan mencapai dua hekatar lebih. Dana Kampung ini (klaisiu) telah kami canangkan sebagai kampung Kakao.
“Sebelumnya sudah kami canangkan juga untuk sejumlah kampung di distrik Nimboran, masing-masing dengan luas lahan mencapai 1-2 hektar untuk pengelolaan kakao,” katanya.
Kakao pada lima hingga sepuluh Tahun lalu memang menjadi komoditi andalan di Daerah ini. Namun sempat mengalami penurunan karena lahan petani kita terserang jenis hama yang memaksa para petani harus menebang seluruh tanaman kakao mereka.
“Potensi ini akan terus dikembangkan sebagai lahan kerja masyarakat lokal dalam meningatakan perekonomian keluarga masing-masing. Melalui instansi tehnis, pemerintah tetap memberikan suport dan dukungan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kakao Kampung Gemebs Distrik Nimboran, Yahanes Waricu mengatakan, pengembangan potensi kakao di Nimboran sejak beberapa tahun belakangan ini mengalami pasang surut akibat minimnya perhatian Pemerintah Daerah, juga kesadaran masyarakat untuk melakukan usaha penanaman kembali masih sangat rendah.
“ Saat ini kami didukung dengan alokasi dana kampung setiap tahun, potensi kakao kami hidupkan kembali seperti pada waktu-waktu lalu, dimana lembah grimenawa ini adalah penghasil kakao terbaik di kabupaten Jayapura,” tuturnya.
(akn)