Bank Sampah Simpatik di Buleleng Perdana Beroperasi
A
A
A
SINGARAJA - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam mengurangi sampah plastik bukan sekedar wacana semata. Terbukti dengan dioperasikannya Bank Sampah Simpatik (Setda Inisiatif Mengurangi Sampah Plastik). Di hari perdana tercatat dan terkumpul puluhan kilogram sampah plastik dan sampah kertas di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati Buleleng, Jumat (6/12/2019).
Antusiasme para pegawai Lingkup Setda Buleleng dalam mewujudkan program Bali Bebas Sampah Plastik ini tidak diragukan lagi. Hal tersebut terlihat usai pelaksanaan Apel Krida rutin, para pegawai mulai dari pejabat hingga staf beramai-ramai untuk mengumpulkan sampah plastik di Bagiannya masing-masing, bahkan ada yang telah mengumpulkan sejak minggu lalu.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Buleleng yang juga selaku Direktur Utama Bank Sampah Made Suriani, sejak dikeluarkannya Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Nomor: 400/431/KPTS.D/DLH/2019 tanggal 12 November 2019 lalu Tentang Penetapan Bank Sampah Unit Setda Kabupaten Buleleng, pegawaiberinisiatif untuk mengumpulkan botol plastik, kantung plastik, dan kertas bekas yang tidak digunakan lagi diruangannya masing-masing.
“Beberapa pegawai saya lihat juga, ada yang membawa dari rumahnya untuk digabung dan ditimbang bersama di Bank Sampah,” kata Suriani.
Lanjut Suriani, seperti yang sudah disepakati bersama bahwasannya pemilihan sampah plastik sudah dimulai dari masing-masing Bagian. Sampah dipisahkan menjadi tiga jenis, yakni terdiri dari sampah plastik bentukan (botol, dll), lembaran (kantung plastik) dan sampah kertas.
“Hari ini secara perdana telah dilakukan penimbangan, telah tercatat dan terkumpul sebanyak 47 Kg lebih sampah bentukan, 9 kg lebih sampah lembaran, dan 33 kg sampah kertas,” ungkapnya.
Perlu diketahui pula, pengumpulan sampah plastik dan kertas ini dilakukan setiap Hari Jumat di halaman belakang Wantilan Praja Wianangun. Dengan harga satuan masing-masing jenis sampah yaitu, sampah bentukan Rp. 1.000,-/Kg, sampah lembaran Rp. 300,-/Kg, dan sampah kertas/kardus Rp. 500,-/Kg nya.
“Total nominalnya akan dicatat dalam buku tabungan masing-masing Bagian setelah proses penimbangan. Selanjutnya, setelah proses pencatatan dilakukan, sampah akan diambil dan dibawa oleh pengepul,” ujar Suriani.
Selaku Ketua Bank Sampah, dirinya sangat berharap pada Jumat mendatang para pegawai agar lebih banyak lagi membawa sampah plastik ataupun kertas untuk ditabung di Bank Sampah SIMPATIK Setda Buleleng. “Sekecil apapun yang dilakukan, yang paling utama adalah dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik dan timbunan sampah plastik di TPA,” pungkasnya.
Antusiasme para pegawai Lingkup Setda Buleleng dalam mewujudkan program Bali Bebas Sampah Plastik ini tidak diragukan lagi. Hal tersebut terlihat usai pelaksanaan Apel Krida rutin, para pegawai mulai dari pejabat hingga staf beramai-ramai untuk mengumpulkan sampah plastik di Bagiannya masing-masing, bahkan ada yang telah mengumpulkan sejak minggu lalu.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Buleleng yang juga selaku Direktur Utama Bank Sampah Made Suriani, sejak dikeluarkannya Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Nomor: 400/431/KPTS.D/DLH/2019 tanggal 12 November 2019 lalu Tentang Penetapan Bank Sampah Unit Setda Kabupaten Buleleng, pegawaiberinisiatif untuk mengumpulkan botol plastik, kantung plastik, dan kertas bekas yang tidak digunakan lagi diruangannya masing-masing.
“Beberapa pegawai saya lihat juga, ada yang membawa dari rumahnya untuk digabung dan ditimbang bersama di Bank Sampah,” kata Suriani.
Lanjut Suriani, seperti yang sudah disepakati bersama bahwasannya pemilihan sampah plastik sudah dimulai dari masing-masing Bagian. Sampah dipisahkan menjadi tiga jenis, yakni terdiri dari sampah plastik bentukan (botol, dll), lembaran (kantung plastik) dan sampah kertas.
“Hari ini secara perdana telah dilakukan penimbangan, telah tercatat dan terkumpul sebanyak 47 Kg lebih sampah bentukan, 9 kg lebih sampah lembaran, dan 33 kg sampah kertas,” ungkapnya.
Perlu diketahui pula, pengumpulan sampah plastik dan kertas ini dilakukan setiap Hari Jumat di halaman belakang Wantilan Praja Wianangun. Dengan harga satuan masing-masing jenis sampah yaitu, sampah bentukan Rp. 1.000,-/Kg, sampah lembaran Rp. 300,-/Kg, dan sampah kertas/kardus Rp. 500,-/Kg nya.
“Total nominalnya akan dicatat dalam buku tabungan masing-masing Bagian setelah proses penimbangan. Selanjutnya, setelah proses pencatatan dilakukan, sampah akan diambil dan dibawa oleh pengepul,” ujar Suriani.
Selaku Ketua Bank Sampah, dirinya sangat berharap pada Jumat mendatang para pegawai agar lebih banyak lagi membawa sampah plastik ataupun kertas untuk ditabung di Bank Sampah SIMPATIK Setda Buleleng. “Sekecil apapun yang dilakukan, yang paling utama adalah dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik dan timbunan sampah plastik di TPA,” pungkasnya.
(akn)