Bupati Suwirta Buka Sosialisasi Cegah Tangkal Radikalisme

Rabu, 04 Desember 2019 - 18:02 WIB
Bupati Suwirta Buka...
Bupati Suwirta Buka Sosialisasi Cegah Tangkal Radikalisme
A A A
SEMARAPURA - Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) menggelar sosialisasi Cegah Tangkal Radikalisme dan Intoleransi bagi Lurah, Perbekel dan Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Klungkung.

Sosialisasi dibuka Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di ruang rapat Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Rabu (4/12/2019). Hadir Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta dan Kapolres Klungkung AKBP I Komang Sudana sekaligus sebagai narasumber.

Dalam sambutannya, Bupati Suwirta mengatakan, radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada, lewat kekerasan dan aksi yang ekstrem. Ciri-cirinya adalah tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain,selalu merasa benar, serta cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untukmencapai tujuan.

Suwirta juga menyampaikan bahwa Klungkung menjadi satu- satunyakabupaten di Bali yang mendapat penghargaan layak HAM sebanyak 6 kali berturut-turut. Hal itu berkat komitmen Pemkab Klungkung mewujudkan keadilan bagi seluruh umat beragama dan spirit Gema Santi sehingga terwujud toleransi antarumat beragama.

Namun pihaknya mengajak semua pihak untuk tetap waspada di tengah perkembangan pariwisata dan teknologi dimana akan hadir para pendatang dengan membawa ajaran dan ideologinya. Para perbekel dan lurah harus senantiasa mengantisipasi lingkungannya serta harus sensitif melihat situasi yang ada. Hasil pertemuan hari ini supaya disosialisaikan didesa dan wilayah masing masing.

“Selaku perangkat Desa harus sensitive dan mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi diwilayah masing masing. Kuatkan adat dan budaya dan kuatkan toleransi antarumat sehingga akan terjalin komunikasi yang baik pula dalam menangakal radikalisme,” ujar Bupati Suwirta.

Kapolres Klungkung AKBP I Komang Sudana dalam kesempatannya mengatakan, intolerasi bisa terjadi jika membesar besarkan perbedaan dan memunculkan fanatisme berlebihan. Keamanan perlu di jaga untuk meningkatkaninvestasi ditengah perkembangan pariwisata. Masyarakat supaya bersama-sama menjaga persatuan dengan tidak menjadikan perbedaan sebagaitimbulnya intoleransi.

“Perbedaan memang diciptakan untuk membuat kita saling menghargai dan menerima perbedaan satu sama lain baik dari segi adat, budaya dan agama. Saya selaku Kapolres Klungkung menyampaikan kepada para Kepala Desa,Lurah atau Camat selaku ujung tombak agar membina warganya serta mengajak untuk bersama sama menjaga keamanan dan kenyamanan di desanya dengan mendata danmengetahui latar belakang para pendatang. Serta mengajak warganya untuk saling menghargai dan menerima perbedaan yang ada serta tidak mudah terhasut olehberita yang berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat. Jika menemukan pihak-pihak yang berpotensi menimbulkan konflik agar sesegera mungkin koordinasikan dengan Babinkamtibmas ataupun Babinsa yang ada di desanya guna mendapat tindak lanjut dari pihak terkait,” ucap AKBP Komang.

Kapolres Klungkung juga mengingatkan masyarakat supaya lebih cerdas dalam menggunakan media sosial. Karena seiring berkembangnya teknologisegala jenis informasi dapat disajikan langsung melalui internet sehingga banyak pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan itu sebagai alat menyebarkan berita-berita Hoax maupun isu sara yang menimbulkan perpecahan.
(atk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9054 seconds (0.1#10.140)