DBD Mewabah di Polman, 2 Meninggal Dunia 11 Masih Dirawat Intensif
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Musim penghujan tiba penderita Deman Berdarah atau DBD di Polewali Mandar, Sulawesi Barat kembali meningkat. Bahkan sebanyak dua orang penderita DBD telah meninggal dunia. Salah satunya siswi SMA yang meninggal pada Rabu malam lalu 27 November 2019.
Sedangkan satu orang penderita DBD telah meninggal pada 21 November lalu yang juga warga Kecamatan Campalagian. Sementara 11 penderita lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar. (Baca: Demam Berdarah Renggut Dua Nyawa Bocah di Sikka NTT)
Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD Polewali Mandar Martina mengatakan, umumnya para penderita DBD ini berusia 15 hingga remaja dan berasal dari berbagai kecamatan yang terdapat di Polewali Mandar.
"Kebanyakan penderita mengalami panas badan tinggi dan tubuh terdapat bercak merah sebagai awal gejala pasien menderita DBD," kata dia.
Menurut Martina, pihak rumah sakit selama bulan November sebanyak 18 pasien telah dirawat dimana 11 diantaranya positif DBD sedangkan 7 orang suspect.
Meningkatnya penderita DBD ini sendiri diduga akibat masuknya musim penghujan saat ini. meski telah menelan korban jiwa namun hingga saat ini Dinas Kesehatan Polman terkait belum melakukan langkah langkah untuk mencegah wabah DBD tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan fogging atau pengasapan di wilayah yang diduga merupakan indemik wabah DBD.
Sedangkan satu orang penderita DBD telah meninggal pada 21 November lalu yang juga warga Kecamatan Campalagian. Sementara 11 penderita lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar. (Baca: Demam Berdarah Renggut Dua Nyawa Bocah di Sikka NTT)
Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD Polewali Mandar Martina mengatakan, umumnya para penderita DBD ini berusia 15 hingga remaja dan berasal dari berbagai kecamatan yang terdapat di Polewali Mandar.
"Kebanyakan penderita mengalami panas badan tinggi dan tubuh terdapat bercak merah sebagai awal gejala pasien menderita DBD," kata dia.
Menurut Martina, pihak rumah sakit selama bulan November sebanyak 18 pasien telah dirawat dimana 11 diantaranya positif DBD sedangkan 7 orang suspect.
Meningkatnya penderita DBD ini sendiri diduga akibat masuknya musim penghujan saat ini. meski telah menelan korban jiwa namun hingga saat ini Dinas Kesehatan Polman terkait belum melakukan langkah langkah untuk mencegah wabah DBD tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan fogging atau pengasapan di wilayah yang diduga merupakan indemik wabah DBD.
(sms)