Serunya Lomba Menu Cipta 2019 Dinas Peternakan Kobar dengan Tema 'Pentol Baso'
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Nurhidayah membuka Lomba Menu Cipta 2019, Produk Pangan Hasil Peternakan (Olahan Pangan Aneka Pentol Bakso Daging Sapi) se-Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng di Pendapa Pangkalan Bun Park, Jalan HM Raffi, Rabu (27/11/2019) siang.
Kegiatan kuliner ini digagas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kobar. Menurut Kabid Pasca-Panen SDM dan Kelembagaan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kobar, M Rubiansyah, peserta yang mengikuti lomba ada 60 orang kelas umum.
Menurut dia, ada empat kriteria wajib yang harus diperhatikan para peserta. Yakni, resep , nilai ekonomisnya, cita rasa dan kehigenisan atau kebersihan.
“Memasukkan bahan bahan lokal dalam baso bisa menjadi penilaian penting bagi peserta. Kemudian resep yang jarang ada di luaran, rasanya juga luar biasa dan yang terpenting adalah penyajian harus higienis,” ujar Rubi.
Untuk juri lomba ada 3 yakni dari Dinas Kesehatan, perwakilan Kampus Untama dan Chef dari sebuah hotel. “Pemenangnya juara harapan 1, 2 dan 3. Dan Juara umum 1,2 dan 3,” timpalnya.
Lomba Menu Cipta 2019 Produk Pangan Hasil Peternakan “Pentol Baso” dibuka langsung oleh Bupati Kobar Nurhidayah.
Bupati mengatakan, lomba kuliner yang digagas Dinas Peternakan ini harus diapresiasi. Sebab selama ini kriteria yang digunakan menggunakan tema kearifan lokal dan bahan lokal.
“Lomba ini sudah memasuki tahun ke dua yang digelar Dinas Peternakan setiap tahunnya. Tema tahun ini menggunakan bahan daging sapi yang diolah menjadi pentol baso dan harus diolah lebih unik dan variatif oleh peserta,” ujar bupati.
Dia melanjutkan, tahun depan harus ada tema lainnya yang lebih unik dan bagus. Supaya para peserta bisa lebih bengembangkan ide unik untuk mengemas sebuah makanan menjadi lebih bagus lagi.
“Bagi peserta yang tidak menang jangan berkecil hati. Namanya lomba ada menang ada kalah. Jadi harus tetap sportif siap kalah. Dan tahun depan masih bisa ikut lagi dengan tema yang lain,” tandasnya.
Kegiatan kuliner ini digagas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kobar. Menurut Kabid Pasca-Panen SDM dan Kelembagaan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kobar, M Rubiansyah, peserta yang mengikuti lomba ada 60 orang kelas umum.
Menurut dia, ada empat kriteria wajib yang harus diperhatikan para peserta. Yakni, resep , nilai ekonomisnya, cita rasa dan kehigenisan atau kebersihan.
“Memasukkan bahan bahan lokal dalam baso bisa menjadi penilaian penting bagi peserta. Kemudian resep yang jarang ada di luaran, rasanya juga luar biasa dan yang terpenting adalah penyajian harus higienis,” ujar Rubi.
Untuk juri lomba ada 3 yakni dari Dinas Kesehatan, perwakilan Kampus Untama dan Chef dari sebuah hotel. “Pemenangnya juara harapan 1, 2 dan 3. Dan Juara umum 1,2 dan 3,” timpalnya.
Lomba Menu Cipta 2019 Produk Pangan Hasil Peternakan “Pentol Baso” dibuka langsung oleh Bupati Kobar Nurhidayah.
Bupati mengatakan, lomba kuliner yang digagas Dinas Peternakan ini harus diapresiasi. Sebab selama ini kriteria yang digunakan menggunakan tema kearifan lokal dan bahan lokal.
“Lomba ini sudah memasuki tahun ke dua yang digelar Dinas Peternakan setiap tahunnya. Tema tahun ini menggunakan bahan daging sapi yang diolah menjadi pentol baso dan harus diolah lebih unik dan variatif oleh peserta,” ujar bupati.
Dia melanjutkan, tahun depan harus ada tema lainnya yang lebih unik dan bagus. Supaya para peserta bisa lebih bengembangkan ide unik untuk mengemas sebuah makanan menjadi lebih bagus lagi.
“Bagi peserta yang tidak menang jangan berkecil hati. Namanya lomba ada menang ada kalah. Jadi harus tetap sportif siap kalah. Dan tahun depan masih bisa ikut lagi dengan tema yang lain,” tandasnya.
(sms)