Serangan Kawanan Babi Hutan Resahkan Warga Kuningan

Senin, 25 November 2019 - 09:53 WIB
Serangan Kawanan Babi...
Serangan Kawanan Babi Hutan Resahkan Warga Kuningan
A A A
KUNINGAN - Warga Desa Gunungsari, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan , Jawa Barat diresahkan dengan serangan puluhan babi hutan

Babi hutan menyerang dan merusak sawah petani yang ditanami padi, jagung, kedelai dan tanaman lainya. Karena kewalahan, warga meminta bantuan kepada Persatuan Olahaga Pemburu Babi (Porbi) Kuningan untuk menangkap babi hutan dengan menggunakan anjing pemburu. (Baca juga: Babi Hutan Masuk ke Area Masjid Saat Ibu-ibu Gelar Pengajian)
Serangan Kawanan Babi Hutan Resahkan Warga Kuningan

Anggota Porbi memburu babi liar yang meresahkan dengan cara melepaskan anjing terlatih. Selanjutnya anjing memburu jejak dan berhasil menangkap babi liar di dalam hutan, pinggir lahan pertanian.

Saklan, warga Gunungsari menuturkan, babi hutan telah merusak tanamannya di sawah. “Tanaman padi saya yang baru ditanam rusak karena dimakan babi liar dalam beberapa bulan terakhir. Baru ditanam, sudah langsung digali sama babi liar,” katanya, Senin (25/11/2019). (Baca juga: Diseruduk Babi Hutan, 2 Warga Kerinci Tewas)
Serangan Kawanan Babi Hutan Resahkan Warga Kuningan

Dia mengungkapkan, kawanan babi liar ini menyerang tanaman apa saja. “Kadang-kadang enggak ada makanan. Pohon pisang dimakan,” katanya.

Diduga babi ini turun gunung akibat persedian makanan di dalam hutan menipis karena musim kemarau berkepanjangan selama enam terakhir. (Baca juga: Sepasang Petani Diseruduk Babi Hutan saat Panen Sawit, Suami Tewas Penuh Luka)

Sementara itu, Andri, anggota Porbi Kuningan mengatakan, perburuan hama babi di daerah Gunungsari dilakukan setelah warga setempat meminta bantuan.
Serangan Kawanan Babi Hutan Resahkan Warga Kuningan

“Porbi Kuningan dan Cikumaja Cirebon langsung melakukan perburuan di area hutan setempat guna memberantas hama babi. Kami melakukan ini dengan sukarela,” ujarnya.

Diharapkan dengan adanya perburuan ini para petani kembali tenteram karena tanamannya tidak lagi dimakan babi hutan.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)