Pemprov Papua Barat dan Raja Ampat Akan Pasang Prasasti di Pulau Terluar
A
A
A
WAISAI - Indonesia memiliki beberapa pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tentangga. Salah satunya adalah Pulau Fani, yang berbatasan dengan Negara Republik Palau. Pulau Fani masuk dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dalam waktu dekat, pemerintah pusat, Pemprov Papua Barat, dan Pemkab Raja Ampat akan mengunjungi Pulau Fani untuk pemasangan prasasti.
Kegiatan ini merupakan kegiatan nasional dari Mendagri, namun diwakili oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati yang memiliki wilayah tersebut. Pemasangan prasasti untuk menegaskan bahwa Pulau Fani, Distrik Kepulauan Ayau, masuk dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat.
"Kita akan berangkat dalam waktu dekat, bersama dengan Forkopinda Papua Barat dan juga Raja Ampat", ungkap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat, Dr Baesara Wael, S. Sos, MH di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (13/11/2019).
Kunjungan Gubernur Papua Barat dan Forkopinda di Pulau Fani, lanjut Baesara, akan dimanfaatkan juga untuk mengunjungi masyarakat di Pulau Rutum dan Reni, Distrik Kepulauan Ayau. "Sehingga, kami berharap pimpinan OPD baik Provinisi maupun di Raja Ampat juga ikut menyaksikan langsung kehidupan masyarakat di sana. Ke depan, langkah apa yang bisa di ambil untuk masyarakat di perbatasan," jelas Baesara Wael usai rapat kordinasi.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Perbatasan Raja Ampat, Mohliyat Mayalibit SH menyampaikan, pemerintah daerah mendukung kunjungan Gubernur Papua Barat di Pulau Fani Potensi SDA di wilayah pulau terluar, kata dia, perlu dijaga dengan baik mengingat potensi tersebut sangat besar dan sangat bermanfaat bagi perkembangan perekonomian di Raja Ampat.
Kegiatan ini merupakan kegiatan nasional dari Mendagri, namun diwakili oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati yang memiliki wilayah tersebut. Pemasangan prasasti untuk menegaskan bahwa Pulau Fani, Distrik Kepulauan Ayau, masuk dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat.
"Kita akan berangkat dalam waktu dekat, bersama dengan Forkopinda Papua Barat dan juga Raja Ampat", ungkap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat, Dr Baesara Wael, S. Sos, MH di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (13/11/2019).
Kunjungan Gubernur Papua Barat dan Forkopinda di Pulau Fani, lanjut Baesara, akan dimanfaatkan juga untuk mengunjungi masyarakat di Pulau Rutum dan Reni, Distrik Kepulauan Ayau. "Sehingga, kami berharap pimpinan OPD baik Provinisi maupun di Raja Ampat juga ikut menyaksikan langsung kehidupan masyarakat di sana. Ke depan, langkah apa yang bisa di ambil untuk masyarakat di perbatasan," jelas Baesara Wael usai rapat kordinasi.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Perbatasan Raja Ampat, Mohliyat Mayalibit SH menyampaikan, pemerintah daerah mendukung kunjungan Gubernur Papua Barat di Pulau Fani Potensi SDA di wilayah pulau terluar, kata dia, perlu dijaga dengan baik mengingat potensi tersebut sangat besar dan sangat bermanfaat bagi perkembangan perekonomian di Raja Ampat.
(zil)