Napi Lapas Pangkalan Bun Bikin Alquran Tulis Tangan Ukuran Besar

Jum'at, 08 November 2019 - 11:32 WIB
Napi Lapas Pangkalan Bun Bikin Alquran Tulis Tangan Ukuran Besar
Napi Lapas Pangkalan Bun Bikin Alquran Tulis Tangan Ukuran Besar
A A A
KOTA WARINGIN BARAT - Meski raga dikurung dalam jeruji besi, namun tidak mengurungkan niat narapidana untuk terus berkreasi mengisi waktu selama proses hukum dunia berjalan. Seperti yang dilakukan muslim berinisial M (30) penghuni Lapas Klas IIB Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, membuat Alquran dengan tulis tangan yang berukuran besar.

Kalapas Klas IIB Pangkalan Bun, Kusnan mengatakan, lembaga pemasyarakatan merupakan memiliki peran dalam melaksanakan pembinaan, terutama bagi orang-orang yang menjalani masa pidana. Program pembinaan merupakan salah satu cara agar mendidik narapidana atau biasa disebut WBP agar nantinya saat keluar penjara bisa diterima kembali di tengah masyarakat.

Saat melakukan pemantauan di sejumlah blok, Kusnan mengunjungi Blok Dahlia untuk melakukan pengawasan rutin. Ia cukup kaget dan haru saat melihat seorang narapidana yang membuat Alquran dengan diameter yang besar 86 x 60 cm yang dibuat oleh Z Warga Binaan di Blok Santri atau Blok Minimum Security. "Pembuatan Alquran dengan diameter besar ini sudah dimulai dari beberapa bulan yang lalu oleh Z," ujar Kusnan.

Kusnan menerangkan, Alquran tersebut dibuat di kertas khusus serta dibuat dengan penuh ketelitian. Warga binaan tersebut juga merupakan salah satu Santri di Pesantren At-Taubah Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun. "Ini merupakan salah satu hasil dari pembinaan kami selama ini, kami selaku petugas dan pembina cukup bangga dengan hasil seperti ini,” katanya.

Pembuatan Alquran ini, lanjut Kusnan, sudah hampir diselesaikan dan akan diadakan pencocokan yaitu dengan mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kobar. Selain itu, Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun juga memiliki program pembinaan berupa pembuatan mandau, lukis bakar, miniatur dari kaca, lukisan kaligrafi, dan masih banyak lagi program pembinaan lainnya. "Kami mengadakan program seperti ini agar nantinya mereka memiliki skill atau kemampuan pada saat masa pidananya telah selesai,”

Sementara itu, Z mengaku sudah lama membuat Alquran dengan cara tulis tangan ini. Hampir satu tahun lebih ia membuatnya secara perlahan supaya tidak ada kesalahan. “Sambil mengisi waktu luang di dalam jeruji besi, saya buat Alquran ini. Semoga karya saya ini bisa menjadi tambahan ilmu agama dan juga ampunan dari Allah SWT,” tukasnya.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2020 seconds (0.1#10.140)