Sumber Air Kering, Warga Blitar Minum Air Keruh
A
A
A
BLITAR - Akibat sumber mata air mengering, sebagian warga Desa Sumberkembar, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terpaksa mengonsumsi air keruh.
Kepala Dusun Sumberkembar, Sunardi mengatakan, sudah tiga hari terakhir ini penyusutan sumber mata air semakin parah. "Akibatnya air menjadi keruh karena bercampur kotoran," tuturnya kepada wartawan, Selasa (30/10/2019).
Di lingkungan Dusun Sumberkembar ada sebanyak 400 kepala keluarga. Sejak sumur-sumur mongering pada Mei 2019, warga beralih ke mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Di mata air yang ada, kata Sunardi, warga memasang pompa air. Ada sebanyak 43 pompa air dengan pipa peralon yang langsung menyalurkan ke rumah warga.
Satu pompa air melayani maksimal lima KK. Tiga hari terakhir ini sumber air yang sebelumnya berkedalaman sekitar 7 meter itu, hanya menyisakan genangan sedalam satu meter.
"Akibatnya saat disedot air menjadi keruh. Bisa jadi karena sumbernya juga sudah menyusut," paparnya.
Karena tidak ada opsi lain, warga bertahan menggunakan air keruh itu. Sebelum dikonsumsi, warga lebih dulu mengendapkan kotoran yang ada. "Sebelum digunakan caranya air diendapkan dulu," tuturnya.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan mengatakan, Pemkab Blitar mengulurkan bantuan air bersih hampir setiap hari. Ada dua truk tangki berkapasitas 6.000 liter dikirim ke lokasi kekeringan.
"Begitu mendapat laporan dari pemerintah desa dan kecamatan kami langsung mengirimkan bantuan air bersih," ujarnya.
Kepala Dusun Sumberkembar, Sunardi mengatakan, sudah tiga hari terakhir ini penyusutan sumber mata air semakin parah. "Akibatnya air menjadi keruh karena bercampur kotoran," tuturnya kepada wartawan, Selasa (30/10/2019).
Di lingkungan Dusun Sumberkembar ada sebanyak 400 kepala keluarga. Sejak sumur-sumur mongering pada Mei 2019, warga beralih ke mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Di mata air yang ada, kata Sunardi, warga memasang pompa air. Ada sebanyak 43 pompa air dengan pipa peralon yang langsung menyalurkan ke rumah warga.
Satu pompa air melayani maksimal lima KK. Tiga hari terakhir ini sumber air yang sebelumnya berkedalaman sekitar 7 meter itu, hanya menyisakan genangan sedalam satu meter.
"Akibatnya saat disedot air menjadi keruh. Bisa jadi karena sumbernya juga sudah menyusut," paparnya.
Karena tidak ada opsi lain, warga bertahan menggunakan air keruh itu. Sebelum dikonsumsi, warga lebih dulu mengendapkan kotoran yang ada. "Sebelum digunakan caranya air diendapkan dulu," tuturnya.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan mengatakan, Pemkab Blitar mengulurkan bantuan air bersih hampir setiap hari. Ada dua truk tangki berkapasitas 6.000 liter dikirim ke lokasi kekeringan.
"Begitu mendapat laporan dari pemerintah desa dan kecamatan kami langsung mengirimkan bantuan air bersih," ujarnya.
(wib)