Eri Cahyadi Sebut Bung Karno-Mbah Hasyim Sosok Penting Kemerdekaan Indonesia
A
A
A
SURABAYA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi hadir di acara Malam Tirakatan Resolusi Jihad, Haul Para Syuhada dan Pahlawan, Selasa (29/10/2019) di Tugu Pahlawan Surabaya. Eri datang mewakili Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya yang kebetulan berhalangan hadir.
Dalam sambutan di acara yang juga dihadiri Gus Muwafiq dari Yogyakarta dan Gus Reza Lirboyo ini, Eri, dengan pakaian putih, sarung, dan peci hitam, meminta pada seluruh jamaah memberikan doa pada Risma, agar terus diberi kekuatan untuk menjadikan Surabaya lebih baik lagi.
Selanjutnya, Eri juga menyinggung peran santri dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam kemerdekaan. Ini langsung disambut meriah oleh para santri yang hadir, di antaranya dari Majelis Attaufiq Madura sampai Majelis Syubbanul Muslimin Paiton.
"Bahkan Bung Karno saat menentukan kemerdekaan, sempat bertanya pada KH Haji Hasyim Asyari. Yang kemudian akhirnya proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada Bulan Ramadan 1945," ujar Eri kepada wartawan.
Sejarah menunjukkan, para penjajah tak lekas menyerah mengobrak-abrik kedaulatan bangsa. Menurut Eri, Resolusi Jihad-lah salah satu momentum penting dari para santri Jawa Timur yang berperan mengusir penjajah pasca kemerdekaan.
"Sampai saat ini, Surabaya jadi hebat karena didukung para kiai, para santri. Perjuangannya, semangatnya, dimulai dari Resolusi Jihad. Semoga Surabaya bisa terus maju, aman, makmur. Maka dari itu, Pemkot akan tetap tawaduk pada para ulama," tambah Eri.
Eri menegaskan, Pemkot akan terus menjadi bagian dari para santri, dan mendukung penuh acara-acara yang digelar NU dan santri.
"Kami berharap semua santri ahlus sunnah wal jamaah, juga mendukung kemajuan Kota Surabaya. Seperti semangat NU, yang tak henti-henti selalu berujar: NKRI Harga Mati!" ujarnya lantas diikuti pekik puluhan ribu orang yang mendatangi Tugu Pahlawan sambil mengibarkan bendera merah putih dan bendera hijau NU.
Dalam sambutan di acara yang juga dihadiri Gus Muwafiq dari Yogyakarta dan Gus Reza Lirboyo ini, Eri, dengan pakaian putih, sarung, dan peci hitam, meminta pada seluruh jamaah memberikan doa pada Risma, agar terus diberi kekuatan untuk menjadikan Surabaya lebih baik lagi.
Selanjutnya, Eri juga menyinggung peran santri dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam kemerdekaan. Ini langsung disambut meriah oleh para santri yang hadir, di antaranya dari Majelis Attaufiq Madura sampai Majelis Syubbanul Muslimin Paiton.
"Bahkan Bung Karno saat menentukan kemerdekaan, sempat bertanya pada KH Haji Hasyim Asyari. Yang kemudian akhirnya proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada Bulan Ramadan 1945," ujar Eri kepada wartawan.
Sejarah menunjukkan, para penjajah tak lekas menyerah mengobrak-abrik kedaulatan bangsa. Menurut Eri, Resolusi Jihad-lah salah satu momentum penting dari para santri Jawa Timur yang berperan mengusir penjajah pasca kemerdekaan.
"Sampai saat ini, Surabaya jadi hebat karena didukung para kiai, para santri. Perjuangannya, semangatnya, dimulai dari Resolusi Jihad. Semoga Surabaya bisa terus maju, aman, makmur. Maka dari itu, Pemkot akan tetap tawaduk pada para ulama," tambah Eri.
Eri menegaskan, Pemkot akan terus menjadi bagian dari para santri, dan mendukung penuh acara-acara yang digelar NU dan santri.
"Kami berharap semua santri ahlus sunnah wal jamaah, juga mendukung kemajuan Kota Surabaya. Seperti semangat NU, yang tak henti-henti selalu berujar: NKRI Harga Mati!" ujarnya lantas diikuti pekik puluhan ribu orang yang mendatangi Tugu Pahlawan sambil mengibarkan bendera merah putih dan bendera hijau NU.
(sms)