Kurang Oksigen, Puluhan Ton Ikan di Jala Apung Waduk Darma Mati Mendadak
A
A
A
KUNINGAN - Petani jala apung di Waduk Darma, Jagara, Darma, Kuningan , Jawa Barat mengalami kerugian cukup besar akibat puluhan ton ikan mas yang mati mendadak akibat kekurangan oksigen.
Puluhan ton ikan mas itu ditemukan sudah mati, Selasa pagi (22/10/2019). Akibatnya para petani mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Penyebab matinya puluhan ton ikan mas ini diduga karena menurunnya debit air Waduk Darma sehingga ikan kekurangan oksigen. Kondisi diperparah dengan arus balik di dasar waduk yang menyebabkan sisa pakan yang mengendap di dasar sungai terdorong ke jaring apung.
Para petani jala apung hanya bisa pasrah dengan kondisi ikan yang sudah mati tersebut. Padahal usia ikan akan siap di panen untuk di jual ke sejumlah pasar di Kuningan bahkan ke luar daerah.
Guna mengantisipasi kerugian yang lebih besar, para petani ikan terpaksa menjual ikan yang masih segar kepada sejumlah warga dengan harga yang sangat murah, yakni Rp5.000 hingga 10.000 per Kg. Padahal ikan dalam kondisi yang segar biasanya dijual petani dengan harga Rp20.000 per Kg.
Ikin Sadikin, petani tambak jala apung mengungkapkan bahwa matinya ikan secara mendadak ini terjadi sejak Senin malam (21/10/2019). (Baca juga: Debit Air Saguling Susut, Petani Rugi karena Banyak Ikan Mati)
“Sedikitnya ada 20 petani jala apung di Waduk Darma. Para petani tambak berharap pemerintah agar memberikan solusi agar kami tidak mengelami kerugian yang sangat besar lagi,” harapnya.
Puluhan ton ikan mas itu ditemukan sudah mati, Selasa pagi (22/10/2019). Akibatnya para petani mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Penyebab matinya puluhan ton ikan mas ini diduga karena menurunnya debit air Waduk Darma sehingga ikan kekurangan oksigen. Kondisi diperparah dengan arus balik di dasar waduk yang menyebabkan sisa pakan yang mengendap di dasar sungai terdorong ke jaring apung.
Para petani jala apung hanya bisa pasrah dengan kondisi ikan yang sudah mati tersebut. Padahal usia ikan akan siap di panen untuk di jual ke sejumlah pasar di Kuningan bahkan ke luar daerah.
Guna mengantisipasi kerugian yang lebih besar, para petani ikan terpaksa menjual ikan yang masih segar kepada sejumlah warga dengan harga yang sangat murah, yakni Rp5.000 hingga 10.000 per Kg. Padahal ikan dalam kondisi yang segar biasanya dijual petani dengan harga Rp20.000 per Kg.
Ikin Sadikin, petani tambak jala apung mengungkapkan bahwa matinya ikan secara mendadak ini terjadi sejak Senin malam (21/10/2019). (Baca juga: Debit Air Saguling Susut, Petani Rugi karena Banyak Ikan Mati)
“Sedikitnya ada 20 petani jala apung di Waduk Darma. Para petani tambak berharap pemerintah agar memberikan solusi agar kami tidak mengelami kerugian yang sangat besar lagi,” harapnya.
(shf)