Aksi Polwan Cantik Bawa Motor Gede
A
A
A
SEMARANG - Deru suara barisan motor gede (moge) terdengar meraung dengan sejumlah atraksi yang apik. Bukan saja berjalan zigzag, melainkan juga meliuk-liuk hingga seperti ular yang bergerak mengejar mangsa dan terlihat garang. Namun jangan salah, moge-moge itu ternyata dikendarai polisi wanita (polwan) Ditlantas Polda Jateng. Di balik tubuh tinggi semampai dengan senyum yang mengulas di bibir, mereka memiliki kekuatan luar biasa mengendalikan motor-motor besar 1.600 CC.
Dia mengaku awalnya sempat kesulitan untuk mengendarai moge. Apalagi sebelum bergabung dengan Denok Candi, dia hanya menjajal sepeda motor berkopling yang banyak dipakai warga.
"Kalau naik motor laki ya pernah, bisa. Tapi untuk moge baru kali ini ketika bergabung dalam tim. Saat latihan ya pernah jatuh, tapi malah semangat agar lebih cepat terampil. Kita rutin latihan," katanya seraya memamerkan senyum manisnya.
Perempuan berambut sebahu itu menuturkan selain rajin berlatih, tim moge juga mesti memerhatikan lokasi ketika hendak atraksi. Tak hanya mengendarai di atas moge, mereka juga mampu berdiri di jok kendaraan yang terus berjalan.
"Misalnya untuk lapangan ya yang mendatar halur, jangan bergelombang itu bahaya. Kemudian jika membentuk cyrcle (lingkaran) dari yang besar dulu baru kemudian membentuk lingkaran kecil. Jadi jangan langsung lingkaran kecil ya," pesannya masih tetap dengan senyum manis.
Sementara itu, Komandan Peleton Denok Candi Polda Jateng, Ipda Dwi Maryatun, mengatakan, polwan-polwan yang tergabung dalam Denok Candi telah dipilih dan memiliki kemampuan khusus. Terdapat 15 personel polwan moge yang setiap saat bisa dikerahkan untuk tugas-tugas kepolisian.
Mereka pun rutin berlatih mengendarai motor gede agar semakin piawai di jalan raya. Sebab, tim moge tak hanya untuk kepentingan atraksi yang memukau penonton tetapi juga melakukan pengawalan VVIP.
"Kita perlu latihan seminggu sekali, karena memegang moge sangat sulit dibanding motor-motor biasa yang CC kecil. Ini kan motor besar dengan kapasitas cc besar makanya kita harus sering latihan. Tim moge ini biasanya digerakkan pada even tertentu misalnya kampanye keselamatan berkendara, hingga untuk pengawalan VVIP (pejabat negara)," tambahnya.
Dia mengaku awalnya sempat kesulitan untuk mengendarai moge. Apalagi sebelum bergabung dengan Denok Candi, dia hanya menjajal sepeda motor berkopling yang banyak dipakai warga.
"Kalau naik motor laki ya pernah, bisa. Tapi untuk moge baru kali ini ketika bergabung dalam tim. Saat latihan ya pernah jatuh, tapi malah semangat agar lebih cepat terampil. Kita rutin latihan," katanya seraya memamerkan senyum manisnya.
Perempuan berambut sebahu itu menuturkan selain rajin berlatih, tim moge juga mesti memerhatikan lokasi ketika hendak atraksi. Tak hanya mengendarai di atas moge, mereka juga mampu berdiri di jok kendaraan yang terus berjalan.
"Misalnya untuk lapangan ya yang mendatar halur, jangan bergelombang itu bahaya. Kemudian jika membentuk cyrcle (lingkaran) dari yang besar dulu baru kemudian membentuk lingkaran kecil. Jadi jangan langsung lingkaran kecil ya," pesannya masih tetap dengan senyum manis.
Sementara itu, Komandan Peleton Denok Candi Polda Jateng, Ipda Dwi Maryatun, mengatakan, polwan-polwan yang tergabung dalam Denok Candi telah dipilih dan memiliki kemampuan khusus. Terdapat 15 personel polwan moge yang setiap saat bisa dikerahkan untuk tugas-tugas kepolisian.
Mereka pun rutin berlatih mengendarai motor gede agar semakin piawai di jalan raya. Sebab, tim moge tak hanya untuk kepentingan atraksi yang memukau penonton tetapi juga melakukan pengawalan VVIP.
"Kita perlu latihan seminggu sekali, karena memegang moge sangat sulit dibanding motor-motor biasa yang CC kecil. Ini kan motor besar dengan kapasitas cc besar makanya kita harus sering latihan. Tim moge ini biasanya digerakkan pada even tertentu misalnya kampanye keselamatan berkendara, hingga untuk pengawalan VVIP (pejabat negara)," tambahnya.
(sms)