Komitmen Bangun Landak, Bupati Karolin dan Kepala Batan Lakukan MoU
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Landak dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melakukan kerjasama untuk memperbaiki Varietas Padi Lokal Palawakng khas Kabupaten Landak. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan tentang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan iptek nuklir dalam menunjang program peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Landak.
Penandatanganan nota kesepakatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan, Totti Tjiptosumirat dan Plt Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak Alpius, tentang penelitian dan perbaikan varietas padi lokal Palawakng di Kabupaten Landak.
Penandatanganan nota kesepakatan dan perjanjian kerja sama dilakukan di Kantor Pusat Badan Tenaga Nuklir (Batan) di Jakarta, Kamis, (17/10/2019).
Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyampikan bahwa Kabupaten Landak merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang memiliki potensi pertanian luar biasa, hanya saja masih berupa pertanian tradisional.
"Saya berharap Batan dapat membantu perbaikan tiga jenis padi lokal Palawakng yang telah didaftarkan ke Kementerian Pertanian pada 2017 lalu dan Kami sudah mendaftarkan ke Kementerian Pertanian, 3 jenis varietas padi lokal palawakng yaitu Palawakng Salon, Palawakng Gaeng dan Palawakng Balacant. Setelah didaftarkan, kemudian kita menindaklanjutinya dengan kerja sama dengan Batan,” tukas Karolin.
Terkait dengan keseriusan Pemerintah Daerah Kalbar yang ingin daerahnya dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Bupati Landak menyatakan dukungannya jika PLTN dapat terealisasi untuk menopang kebutuhan energi di Kalimantan, khususnya Kalbar.
“Terkait PLTN, kalau saya oke-oke saja, kenapa tidak? Apapun yang kita bangun, semua kembali kepada kebutuhan energi dan Kami juga berkeinginan untuk meningkatkan fasilitas puskesmas atau rumah sakit, tentu saja harus didukung daya listrik yang cukup, sehingga jika listrik tidak terpenuhi bisa menghambat investasi dan pembangunan,” ucap Karolin yang berlatar belakang pendidikan kedokteran ini.
Sementara itu, Kepala Badan Tenaga Nuklir (Batan) Anhar Riza Antariksawan menyambut baik keinginan Bupati Landak Karolin Margret Natasa untuk memperbaiki varietas padi lokal Palawakng.
“Saya sangat menyambut baik keinginan Bupati Landak Karolin Margret Natasa, untuk memperbaiki Varietas Padi Lokal Palawakng. Hal ini sejalan dengan keinginan kami, jika inisiatif kerja sama ini datangnya dari daerah, tentu kami sangat antusias dan senang- dapat berkontribusi memperbaiki varietas padi lokal yang lebih baik dari sebelumnya,” kata Anhar.
Beberapa daerah, lanjut Anhar sudah mengajak bekerja sama memperbaiki varietas padi lokal, diantaranya Kabupaten Musi Rawas dengan padi lokal Dayang Rindu, Sumatera Barat dengan padi lokal Sijunjung dan teranyar, Kabupaten Klaten dengan padi lokal Rojolele. Rojolele yang semula memiliki umur panen yang panjang hingga 140 hari, dapat diperpendek umur panennya dengan teknik mutasi radiasi menjadi 110 hari.
Selain pertanian, Anhar juga mengenalkan pemanfaatan teknologi nuklir di bidang kesehatan, Salah satu produk radiofarmaka saat ini yang banyak permintaannya yaitu Samarium-153 EDTMP untuk terapi paliatif atau mengurangi rasa sakit pada penderita kanker.
"Hanya saja fasilitas kedokteran nuklir atau fasilitas radioterapi di rumah sakit harus ada, sedangkan di Kalbar belum ada dan Batan siap membantu dari sisi expertise (keahlian) jika ada daerah yang berkeinginan membangun fasilitas kedokteran nuklir atau radioterapi," ujar Anhar.
Kepala Badan Tenaga Nuklir itu juga menyampaikan PET/CT Scan, merupakan salah satu alat kedokteran nuklir yang saat ini sangat dibutuhkan untuk mendeteksi lokasi penyebaran kanker pada tubuh pasien, agar mendapatkan penanganan pengobatan yang lebih akurat.
"Saya berharap kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Landak dapat berjalan dengan semestinya untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Landak," tandas Anhar.
Penandatanganan nota kesepakatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan, Totti Tjiptosumirat dan Plt Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak Alpius, tentang penelitian dan perbaikan varietas padi lokal Palawakng di Kabupaten Landak.
Penandatanganan nota kesepakatan dan perjanjian kerja sama dilakukan di Kantor Pusat Badan Tenaga Nuklir (Batan) di Jakarta, Kamis, (17/10/2019).
Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyampikan bahwa Kabupaten Landak merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang memiliki potensi pertanian luar biasa, hanya saja masih berupa pertanian tradisional.
"Saya berharap Batan dapat membantu perbaikan tiga jenis padi lokal Palawakng yang telah didaftarkan ke Kementerian Pertanian pada 2017 lalu dan Kami sudah mendaftarkan ke Kementerian Pertanian, 3 jenis varietas padi lokal palawakng yaitu Palawakng Salon, Palawakng Gaeng dan Palawakng Balacant. Setelah didaftarkan, kemudian kita menindaklanjutinya dengan kerja sama dengan Batan,” tukas Karolin.
Terkait dengan keseriusan Pemerintah Daerah Kalbar yang ingin daerahnya dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Bupati Landak menyatakan dukungannya jika PLTN dapat terealisasi untuk menopang kebutuhan energi di Kalimantan, khususnya Kalbar.
“Terkait PLTN, kalau saya oke-oke saja, kenapa tidak? Apapun yang kita bangun, semua kembali kepada kebutuhan energi dan Kami juga berkeinginan untuk meningkatkan fasilitas puskesmas atau rumah sakit, tentu saja harus didukung daya listrik yang cukup, sehingga jika listrik tidak terpenuhi bisa menghambat investasi dan pembangunan,” ucap Karolin yang berlatar belakang pendidikan kedokteran ini.
Sementara itu, Kepala Badan Tenaga Nuklir (Batan) Anhar Riza Antariksawan menyambut baik keinginan Bupati Landak Karolin Margret Natasa untuk memperbaiki varietas padi lokal Palawakng.
“Saya sangat menyambut baik keinginan Bupati Landak Karolin Margret Natasa, untuk memperbaiki Varietas Padi Lokal Palawakng. Hal ini sejalan dengan keinginan kami, jika inisiatif kerja sama ini datangnya dari daerah, tentu kami sangat antusias dan senang- dapat berkontribusi memperbaiki varietas padi lokal yang lebih baik dari sebelumnya,” kata Anhar.
Beberapa daerah, lanjut Anhar sudah mengajak bekerja sama memperbaiki varietas padi lokal, diantaranya Kabupaten Musi Rawas dengan padi lokal Dayang Rindu, Sumatera Barat dengan padi lokal Sijunjung dan teranyar, Kabupaten Klaten dengan padi lokal Rojolele. Rojolele yang semula memiliki umur panen yang panjang hingga 140 hari, dapat diperpendek umur panennya dengan teknik mutasi radiasi menjadi 110 hari.
Selain pertanian, Anhar juga mengenalkan pemanfaatan teknologi nuklir di bidang kesehatan, Salah satu produk radiofarmaka saat ini yang banyak permintaannya yaitu Samarium-153 EDTMP untuk terapi paliatif atau mengurangi rasa sakit pada penderita kanker.
"Hanya saja fasilitas kedokteran nuklir atau fasilitas radioterapi di rumah sakit harus ada, sedangkan di Kalbar belum ada dan Batan siap membantu dari sisi expertise (keahlian) jika ada daerah yang berkeinginan membangun fasilitas kedokteran nuklir atau radioterapi," ujar Anhar.
Kepala Badan Tenaga Nuklir itu juga menyampaikan PET/CT Scan, merupakan salah satu alat kedokteran nuklir yang saat ini sangat dibutuhkan untuk mendeteksi lokasi penyebaran kanker pada tubuh pasien, agar mendapatkan penanganan pengobatan yang lebih akurat.
"Saya berharap kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Landak dapat berjalan dengan semestinya untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Landak," tandas Anhar.
(sms)