Operasi Teritorial TNI Resmi Digelar di Wamena
A
A
A
WAMENA - Bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua membuka kegiatan operasi teritorial (opster) di wilayah Kabupaten Jayawijaya di halaman Kantor Distrik Assologaima, Rabu (16/10/2019). Operasi Teritorial (Opster) yang digelar TNI mulai bulan Oktober 2019 ini melibatkan 200 personel TNI di wilayah Korem 172/Praja Wira Yakti .
Kegiatan dimulai dengan membangun puluhan rumah warga, gereja dan MCK, serta pembangunan non fisik yang meliputi pembekalan wawasan kebangsaan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar.
Bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua mengatakan, kegiatan operasi teritorial TNI sangat membantu kinerja dari pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan di tengah-tengah masyarakat.
Kondisi yang saat ini dialami Kabupaten Jayawijaya pasca-kerusuhan kemarin, perlu adanya pendekatan dan komunikasi yang sinergis antara aparat keamanan bersama masyarakat, agar segala upaya dan wujud pembangunan di daerah ini bisa berjalan sesuai dengan harapan.
“Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mendukung kegiatan operasi teritorial, dan kegiatan ini dirasa sangat penting, karena dapat mewujudkan komunikasi antara aparat keamanan sendiri kepada masyarakat. Sehingga wujud dari kinerja aparat maupun masyarakat sendiri, tidak menimbulkan adanya perbedaan. Selain itu, opster ini juga membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan ditengah-tengah masyarakat. Pemda Jayawijaya juga membantu opster tahun ini dengan membangun 6 unit rumah,” paparnya.
Sementara itu, perwakilan tokoh masyarakat setempat Alex Doga mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan Opster di wilayahnya. Pembangunan di wilayah Kabupaten Jayawijaya dirasanya sangat diperlukan, karena wilayah di Pegunungan Tengah belum seluruhnya tersentuh oleh pembangunan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan TNI/Polri tetap sinergi bersama masyarakat untuk bangun-membangun.
“Saya berterima kasih terhadap pemerintah pusat, TNI/Polri dan pemerintah daerah yang akan membangun secara fisik dan non fisik di Distrik Assologaima. Kebersamaan antara masyarakat dengan TNI/Polri sangat diperlukan. Saya sebagai tokoh masyarakat menolak isu-isu yang saat ini berkembang di Kabupaten Jayawijaya, jangan jadikan masyarakat kecil sebagai korban kepentingan lain. TNI/Polri sudah bersama masyarakat untuk membangun hingga ke pelosok-pelosok, demi percepatan pembangunan tanpa membeda-bedakan antar sesama,” ungkapnya.
Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kol Inf Jhonatan Binsar Parluhutan Sianipar menegaskan, sesuai intruksi Mabes TNI untuk turut mensejahterakan masyarakat di setiap wilayah. Selain itu, sesuai kondisi Kabupaten Jayawijaya pascakonflik, perlu adanya sebuah sinergitas komunikasi antara masyarakat dan aparat keamanan.
Dalam Opster tahun ini, pembangunan difokuskan di wilayah Distrik Assologaima dengan melibatkan 200 personel TNI di wilayah Korem 172/PWY, yang akan membangun secara fisik yaitu rumah masyarakat, mck, gereja. Selain itu, kegiatan non fisik sepertihannya pembekalan wawasan kebangsaan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kondisi Wamena pasca-kerusuhan memang membutuhkan kebersamaan antara warga masyarakat. Untuk itu, Opster tahun ini akan membangun secara fisik yaitu pembangunan rumah masyarakat, MCK, gereja dan beberapa perbaikan fasilitas umum lainnya. Dilain hal, pembangunan non fisik terus juga kami lakukan, yakni pembekalan wawasan kebangsaan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Intinya kami tetap bersinergi bersama masyarakat dalam segala hal pembangunan yang positif,” tandasnya.
Dalam Opster tahun 2019, TNI wilayah Korem 172/PWY akan membangun 6 Unit rumah warga, 1 unit gereja, 75 unit solar cell dari PT PLN, 2 unit MCK 2 pintu, sumur bor 5 unit, 3 unit kandang babi, 20 unit lampu jalan, pengecatan gereja dan sekolah, serta pemberian bibit babi ke masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan membangun puluhan rumah warga, gereja dan MCK, serta pembangunan non fisik yang meliputi pembekalan wawasan kebangsaan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar.
Bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua mengatakan, kegiatan operasi teritorial TNI sangat membantu kinerja dari pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan di tengah-tengah masyarakat.
Kondisi yang saat ini dialami Kabupaten Jayawijaya pasca-kerusuhan kemarin, perlu adanya pendekatan dan komunikasi yang sinergis antara aparat keamanan bersama masyarakat, agar segala upaya dan wujud pembangunan di daerah ini bisa berjalan sesuai dengan harapan.
“Pemerintah Kabupaten Jayawijaya mendukung kegiatan operasi teritorial, dan kegiatan ini dirasa sangat penting, karena dapat mewujudkan komunikasi antara aparat keamanan sendiri kepada masyarakat. Sehingga wujud dari kinerja aparat maupun masyarakat sendiri, tidak menimbulkan adanya perbedaan. Selain itu, opster ini juga membantu pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan ditengah-tengah masyarakat. Pemda Jayawijaya juga membantu opster tahun ini dengan membangun 6 unit rumah,” paparnya.
Sementara itu, perwakilan tokoh masyarakat setempat Alex Doga mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan Opster di wilayahnya. Pembangunan di wilayah Kabupaten Jayawijaya dirasanya sangat diperlukan, karena wilayah di Pegunungan Tengah belum seluruhnya tersentuh oleh pembangunan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan TNI/Polri tetap sinergi bersama masyarakat untuk bangun-membangun.
“Saya berterima kasih terhadap pemerintah pusat, TNI/Polri dan pemerintah daerah yang akan membangun secara fisik dan non fisik di Distrik Assologaima. Kebersamaan antara masyarakat dengan TNI/Polri sangat diperlukan. Saya sebagai tokoh masyarakat menolak isu-isu yang saat ini berkembang di Kabupaten Jayawijaya, jangan jadikan masyarakat kecil sebagai korban kepentingan lain. TNI/Polri sudah bersama masyarakat untuk membangun hingga ke pelosok-pelosok, demi percepatan pembangunan tanpa membeda-bedakan antar sesama,” ungkapnya.
Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kol Inf Jhonatan Binsar Parluhutan Sianipar menegaskan, sesuai intruksi Mabes TNI untuk turut mensejahterakan masyarakat di setiap wilayah. Selain itu, sesuai kondisi Kabupaten Jayawijaya pascakonflik, perlu adanya sebuah sinergitas komunikasi antara masyarakat dan aparat keamanan.
Dalam Opster tahun ini, pembangunan difokuskan di wilayah Distrik Assologaima dengan melibatkan 200 personel TNI di wilayah Korem 172/PWY, yang akan membangun secara fisik yaitu rumah masyarakat, mck, gereja. Selain itu, kegiatan non fisik sepertihannya pembekalan wawasan kebangsaan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kondisi Wamena pasca-kerusuhan memang membutuhkan kebersamaan antara warga masyarakat. Untuk itu, Opster tahun ini akan membangun secara fisik yaitu pembangunan rumah masyarakat, MCK, gereja dan beberapa perbaikan fasilitas umum lainnya. Dilain hal, pembangunan non fisik terus juga kami lakukan, yakni pembekalan wawasan kebangsaan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Intinya kami tetap bersinergi bersama masyarakat dalam segala hal pembangunan yang positif,” tandasnya.
Dalam Opster tahun 2019, TNI wilayah Korem 172/PWY akan membangun 6 Unit rumah warga, 1 unit gereja, 75 unit solar cell dari PT PLN, 2 unit MCK 2 pintu, sumur bor 5 unit, 3 unit kandang babi, 20 unit lampu jalan, pengecatan gereja dan sekolah, serta pemberian bibit babi ke masyarakat.
(sms)