Hotspot Capai 414 Titik, Helikopter di Riau Dialihkan ke Sumsel
A
A
A
PALEMBANG - Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ansori mengatakan, berdasar data satelit Lapan, ada 414 titik panas (hotspot) di Sumsel pada 11 Oktober 2019.
"Kami sudah cek di lapangan dengan helikopter patroli, kebakaran terbanyak masih terjadi di Ogan Komering Ilir dengan 263 titik api, disusul Musi Banyuasin 55 titik, Banyuasin 46 titik, Ogan Ilir, Muara Enim dan lainnya, namun jumlah titiknya tidak banyak," ujar Ansori kepada SINDOnews, Jumat (11/10/2019).
Untuk menanggulangi karhutla, kata Ansori, pihaknya telah menurunkan satgas darat dan satgas udara untuk pemadaman di OKI. "Kita sudah turunkan tiga helikopter waterbombing ke OKI. Karena memang lokasi terbakar sulit diakses tim darat. Sementara dua helikopter waterbombing diarahkan ke Musi Banyuasin," lanjutnya.
Ansori menjelaskan, karena masih banyaknya daerah terbakar di Sumsel, pihaknya mendapatkan bantuan helikopter tambahan dari BNPB. Satu helikopter waterbombing itu merupakan peralihan bantuan BNPB yang selama ini memadamkan karhutla di Riau.
"Karena Riau dinilai sudah tidak banyak karhutla, BNPB menempatkan satu helikopter ke Sumsel. Sebab di Sumsel, karhutla masih terjadi dan meluas. Hujan memang terjadi di Sumsel tapi sporadis, dan belum mampu memadamkan semua daerah yang terbakar di Sumsel," katanya.
Dengan tambahan helikopter tersebut, Ansori mengungkapkan, saat ini di Sumsel ada 10 helikopter, dua di antaranya difokuskan untuk patroli. Terkait dengan upaya TMC (teknik modifikasi cuaca), saat ini belum bisa dilakukan karena mengingat awan penghujan belum ditemukan.
"TMC agak sulit karena awan penghujan tidak ada. Pesawat TMC standby di Lanud Sri Mulyono Herlambang," ungkapnya. Ansori menambahkan, luas area terbakar di wilayahnya akibat bencana karhutla mencapai 106.307 hektare. Total luasan itu tersebar di 11 daerah di wilayah Sumsel.
"Untuk luasan lahan terbakar lainnya di Sumatera Selatan, yakni Kabupaten OKI dengan luas lahan yang terbakar mencapai 40.165 hektare, Kabupaten Muba seluas 30.279 hektare, Kabupaten Banyuasin seluas 18.094 hektare, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) 6.276, Kabupaten Ogan Ilir (OI) 5.418 hektare, Kabupaten Muara Enim 2.019 hektare, Kabupaten Musi Rawas (Mura) 2.047 hektare, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 1.561 hektare, Kota Palembang 264 hektare, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 152 hektare," katanya.
"Kami sudah cek di lapangan dengan helikopter patroli, kebakaran terbanyak masih terjadi di Ogan Komering Ilir dengan 263 titik api, disusul Musi Banyuasin 55 titik, Banyuasin 46 titik, Ogan Ilir, Muara Enim dan lainnya, namun jumlah titiknya tidak banyak," ujar Ansori kepada SINDOnews, Jumat (11/10/2019).
Untuk menanggulangi karhutla, kata Ansori, pihaknya telah menurunkan satgas darat dan satgas udara untuk pemadaman di OKI. "Kita sudah turunkan tiga helikopter waterbombing ke OKI. Karena memang lokasi terbakar sulit diakses tim darat. Sementara dua helikopter waterbombing diarahkan ke Musi Banyuasin," lanjutnya.
Ansori menjelaskan, karena masih banyaknya daerah terbakar di Sumsel, pihaknya mendapatkan bantuan helikopter tambahan dari BNPB. Satu helikopter waterbombing itu merupakan peralihan bantuan BNPB yang selama ini memadamkan karhutla di Riau.
"Karena Riau dinilai sudah tidak banyak karhutla, BNPB menempatkan satu helikopter ke Sumsel. Sebab di Sumsel, karhutla masih terjadi dan meluas. Hujan memang terjadi di Sumsel tapi sporadis, dan belum mampu memadamkan semua daerah yang terbakar di Sumsel," katanya.
Dengan tambahan helikopter tersebut, Ansori mengungkapkan, saat ini di Sumsel ada 10 helikopter, dua di antaranya difokuskan untuk patroli. Terkait dengan upaya TMC (teknik modifikasi cuaca), saat ini belum bisa dilakukan karena mengingat awan penghujan belum ditemukan.
"TMC agak sulit karena awan penghujan tidak ada. Pesawat TMC standby di Lanud Sri Mulyono Herlambang," ungkapnya. Ansori menambahkan, luas area terbakar di wilayahnya akibat bencana karhutla mencapai 106.307 hektare. Total luasan itu tersebar di 11 daerah di wilayah Sumsel.
"Untuk luasan lahan terbakar lainnya di Sumatera Selatan, yakni Kabupaten OKI dengan luas lahan yang terbakar mencapai 40.165 hektare, Kabupaten Muba seluas 30.279 hektare, Kabupaten Banyuasin seluas 18.094 hektare, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) 6.276, Kabupaten Ogan Ilir (OI) 5.418 hektare, Kabupaten Muara Enim 2.019 hektare, Kabupaten Musi Rawas (Mura) 2.047 hektare, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 1.561 hektare, Kota Palembang 264 hektare, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 152 hektare," katanya.
(wib)