Wiranto Ditusuk, Bupati Pandeglang Kumpulkan Camat dan Kades

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 03:31 WIB
Wiranto Ditusuk, Bupati...
Wiranto Ditusuk, Bupati Pandeglang Kumpulkan Camat dan Kades
A A A
JAKARTA - Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan mengutuk keras aksi penyerangan terhadap Menko Polhukam, Wiranto, di daerahnya, Kamis (10/9/2019) siang. Ia mengaku kecolongan atas insiden tersebut.

"Keamanan rasanya sudah cukup untuk memberikan pengawalan untuk beliau, tetapi mohon maaf, ini kami sedikit kecolongan dan mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali," kata Irna di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, usai menjenguk Wiranto, Kamis (10/10/2019) malam.

Agar kejadian serupa tak terulang, Ira akan mengumpulkan semua camat dan kepala desa (kades) guna memberikan pemahaman supaya lebih teliti ketika ada warga pendatang baru yang masuk ke wilayahnya. Sosialisasi dan edukasi akan terus dilakukan pemerintah Pandeglang agar terhindar dari paham radikalisme.

"Tentunya kami akan berusaha dan melakukan edukasi dan silaturahmi dengan ibu-ibu muda, majelis taklim, pesantren, anak-anak sekolah di setiap apel Senin. Kami akan terus melakukan yang terbaik agar tidak terulang kembali," tandasnya.

Menurut Irna, acara yang dihadiri oleh Wiranto bukanlah acara Pemerintah Kabupaten Pandeglang, karena ia juga hadir sebagai tamu undangan. Wiranto diundang sebagai ketua majelis atau pakar, penasihat, sekaligus pelopor berdirinya Provinsi Banten.

"Kalau saya yang mengundang kita akan koordinasi dan rapat berkali-kali dan untuk menerima tamu undangan khususnya para menteri. Jadi kami tidak terlibat langsung," tegas dia.

Irna mengaku perbuatan pelaku penusukan sangat merugikan pemerintahannya yang masih banyak memerlukan bantuan untuk program percepatan pembangunan. Pasalnya, dampak insiden tersebut bisa menurunkan minat para investor.

"Kami akan terus berkolaborasi dengan forkopimda, TNI, dan Polri untuk bisa penanganannya lebih baik lagi ke depan, bersih semua. Anak-anak kami juga kami kawal dengan sosialisasi, wawasan kebangsaan terkait dengan Pancasila, UUD, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, agar mereka paham, merawat, menjaga NKRI ini adalah harga mati," tutup Irna.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8803 seconds (0.1#10.140)