1 Prajurit Raider Terkena Anak Panah saat Pisahkan Perang Antarkampung

Rabu, 25 September 2019 - 15:34 WIB
1 Prajurit Raider Terkena Anak Panah saat Pisahkan Perang Antarkampung
1 Prajurit Raider Terkena Anak Panah saat Pisahkan Perang Antarkampung
A A A
JAYAPURA - Seorang prajurit TNI dari Yonif Raider 751, Pratu Syahrir, terluka di bagian pundak akibat terkena anak panah saat berusaha memisahkan perang antar kampung yang terjadi di Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa 24 September 2019. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, perang antarsuku dipicu adanya penghadangan yang dilakukan kubu BT terhadap KW yang mengakibatkan KW terkena panah di bagian perut sehari sebelumnya Senin, September 2019.

Keesokan harinya Selasa 24 September 2019, BT ditemukan meninggal dunia di rumahnya akibat terkena anak panah dari pelaku yang belum teridentifikasi.

Menurut Kapendam, kematian BT memicu kemarahan sanak saudaranya, sekitar pukul 15.00 WIT diperkirakan sejumlah 200 orang dari kubu BT bergerak dari Kampung Puncak Senyum menuju Kampung Pagaleme dengan membawa senjata tradisional berupa panah.

Sesampainya di Kampung Pagaleme, mereka langsung menyerang kubu KW dengan melepaskan anak panah. Kedua kubu pun terlibat aksi saling panah.

"Aparat keamanan yang terdiri dari personel Polres Puncak Jaya dan Satgas Pamrahwan Yonif Raider 751 berusaha memisahkan dan menghalangi perang antar kampung tersebut dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Upaya tersebut berhasil memukul mundur ke dua kubu yang berselisih," kata Kapendam dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (25/9/2019).

Lalu, kata Kapendam, sekitar pukul 16.00 WIT, konflik dapat dihentikan setelah kubu BT mundur ke Kampung Pruleme, Distrik Mulia.

"Perang kampung tersebut mengakibatkan lima orang menderita luka terkena anak panah. Satu orang personel TNI (Pratu Syahrir), satu orang personil Polri (Brigpol Sahar) dan tiga orang masyarakat. Saat ini Pratu Syahrir telah dievakuasi ke RST Marthen Indey, Jayapura, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut," ungkap Kapendam.

Dilaporkan bahwa Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya telah melakukan mediasi terhadap dua kubu. Masing-masing pihak sepakat menyerahkan para pelaku yang diduga terlibat dalam penghadangan terhadap KW maupun pembunuhan terhadap BT kepada pihak kepolisian.

"Dalam pertemuan tersebut, Kasdim 1714/Puncak Jaya mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri dan menyerahkan permasalahan kepada pihak yang berwenang melalui proses hukum. Ia juga meminta masyarakat Puncak Jaya untuk menjaga perdamaian di Kabupaten Puncak Jaya," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 8.1006 seconds (0.1#10.140)