Sempat Dihadang Polisi, Ratusan Mahasiswa Semarang Berangkat Demo ke Jakarta
A
A
A
SEMARANG - Ratusan mahasiswa di Kota Semarang, Jawa Tengah, berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi demo di gedung DPR RI bergabung dengan mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia. Mereka sempat dihadang pihak kepolisian agar tidak berangkat, namun setelah negosiasi mahasiswa akhirnya diizinkan ke Jakarta.
Petugas gabungan dari Polsek Tembalang dan Polrestabes Semarang mencoba meminta mahasiswa untuk tidak berangkat ke Jakarta. Namun, banyaknya mahasiswa yang sudah datang membuat polisi luluh hingga mengizinkan mereka berangkat.
Keberangkatan para mahasiswa semual dijadwalkan Senin 23 September pukul 11.00 WIB, namun baru berangkat Selasa (24/9/2019) pukul 01.00 WIB. Banyaknya mahasiswa yang ingin berangkat membuat panitia menambah satu armada bus, sehingga total ada 3 unit bus yang mengangkut 150 mahasiswa.
Mereka secara swadaya iuran, masing-masing Rp100 ribu untuk biaya perjalanan. Selain mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), juga terdapat seratusan mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) juga turut berangkat ke Jakarta.
“Anggota DPR ini seenaknya membahas sejumlah peraturan peundang-undangan menjelang berakhirnya masa jabatan, seperti telah mengesahkan revisi Undang-Undang KPK sehingga melemahkan KPK,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip, Muhammad Anies Ilahi, sebelum berangkat.
“Juga rencana pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana karena mengancam kebebasan berekspresi, hingga pembahasan Rancangan Undang-Undang Pertanahan yang bisa mengkriminalisasi petani,” tandasnya.
Selain berangkat ke Jakarta, ratusan mahasiswa di Kota Semarang rencananya pada Selasa pagi ini juga akan melakukan aksi demo di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang. Tujuan mereka sama, yakni memprotes sikap DPR RI yang dinilai tidak mendengar aspirasi rakyat.
Petugas gabungan dari Polsek Tembalang dan Polrestabes Semarang mencoba meminta mahasiswa untuk tidak berangkat ke Jakarta. Namun, banyaknya mahasiswa yang sudah datang membuat polisi luluh hingga mengizinkan mereka berangkat.
Keberangkatan para mahasiswa semual dijadwalkan Senin 23 September pukul 11.00 WIB, namun baru berangkat Selasa (24/9/2019) pukul 01.00 WIB. Banyaknya mahasiswa yang ingin berangkat membuat panitia menambah satu armada bus, sehingga total ada 3 unit bus yang mengangkut 150 mahasiswa.
Mereka secara swadaya iuran, masing-masing Rp100 ribu untuk biaya perjalanan. Selain mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), juga terdapat seratusan mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) juga turut berangkat ke Jakarta.
“Anggota DPR ini seenaknya membahas sejumlah peraturan peundang-undangan menjelang berakhirnya masa jabatan, seperti telah mengesahkan revisi Undang-Undang KPK sehingga melemahkan KPK,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip, Muhammad Anies Ilahi, sebelum berangkat.
“Juga rencana pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana karena mengancam kebebasan berekspresi, hingga pembahasan Rancangan Undang-Undang Pertanahan yang bisa mengkriminalisasi petani,” tandasnya.
Selain berangkat ke Jakarta, ratusan mahasiswa di Kota Semarang rencananya pada Selasa pagi ini juga akan melakukan aksi demo di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang. Tujuan mereka sama, yakni memprotes sikap DPR RI yang dinilai tidak mendengar aspirasi rakyat.
(wib)