Bangunan GOR Merangin Senilai Miliaran Jadi Sarang Hantu
A
A
A
MERANGIN - Kabupaten Merangin , Provinisi Jambi selama kepemimpinan Al Haris tak diragukan lagi terkait pembangunannya. Dia Menjabat bupati sejak 2013 lalu dan telah banyak mendirikan bangunan megah dengan anggaran puluhan miliar di bumi tali undang tambang teliti itu.
Dari sekian banyak proyek besar itu, beberapa di antaranya terbengkalai, bahkan ada yang belum termanfaatkan sesuai peruntukan awal. Satu di antaranya adalah Gedung Olah Raga (GOR) Merangin. Hingga di periode kedua Al Haris menjabat bupati, bangunan itu tak difungsikan.
Gedung yang diketahui menelan uang negara sebesar sekitar Rp20 miliar saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena tak terawat. Selain itu, banyak sisi bangunan yang rusak parah seperti plapon berjatuhan dan lantai lapangan yang tak layak pakai.
Begitupun lampu dan kunci pintu sudah banyak yang hancur dirusak oleh tangan-tangan tak bertangung jawab. GOR Merangin ini menjadi saran kelelawar dan hantu. Selain berdebu kotoran kelelawar berjejer bertumpuk di pinggir lapangan.
Di samping itu, letak bangunan megah ini terhitung jauh dari jantung kota dan telah terisolir. Untuk mencapai ke lokasi GOR yang terletak di Jalan Jalur Dua Talangkawo ini harus melewati jalan yang semakin menyempit dan tertutup semak belukar. Bahkan dua jembatannya pun terputus.
Kendaraan roda empat tak bisa mencapai ke lokasi via lintas Sumatera karena sudah lebih dua tahun jembatan putus yang tak kunjung dibangun oleh pemerintah. Hanya bisa dilewati kendaraan roda dua itupun melewati jembatan darurat.
Namun demikian, GOR ini masih dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat, tetapi harus melalui jalur Talang Kawo-Sungai Kapas.
Yono, warga Talang Kawo yang dijumpai mengatakan bahwa gedung GOR terbengkalai setelah dibangun dan belum pernah dipergunakan. Bahkan semak belukar di samping kanan kiri bangunan terlihat jelas. Setiap malamnya sering terlihat penampakan di gedung GOR.
"Kebun saya lewat dari GOR, dan saya belum pernah lihat ada digunakan. Sekarang lebih banyak dihuni kelelawar dan sering terlihat penampakan," ungkap Yono Jumat (20/9/2019).
Dari sekian banyak proyek besar itu, beberapa di antaranya terbengkalai, bahkan ada yang belum termanfaatkan sesuai peruntukan awal. Satu di antaranya adalah Gedung Olah Raga (GOR) Merangin. Hingga di periode kedua Al Haris menjabat bupati, bangunan itu tak difungsikan.
Gedung yang diketahui menelan uang negara sebesar sekitar Rp20 miliar saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena tak terawat. Selain itu, banyak sisi bangunan yang rusak parah seperti plapon berjatuhan dan lantai lapangan yang tak layak pakai.
Begitupun lampu dan kunci pintu sudah banyak yang hancur dirusak oleh tangan-tangan tak bertangung jawab. GOR Merangin ini menjadi saran kelelawar dan hantu. Selain berdebu kotoran kelelawar berjejer bertumpuk di pinggir lapangan.
Di samping itu, letak bangunan megah ini terhitung jauh dari jantung kota dan telah terisolir. Untuk mencapai ke lokasi GOR yang terletak di Jalan Jalur Dua Talangkawo ini harus melewati jalan yang semakin menyempit dan tertutup semak belukar. Bahkan dua jembatannya pun terputus.
Kendaraan roda empat tak bisa mencapai ke lokasi via lintas Sumatera karena sudah lebih dua tahun jembatan putus yang tak kunjung dibangun oleh pemerintah. Hanya bisa dilewati kendaraan roda dua itupun melewati jembatan darurat.
Namun demikian, GOR ini masih dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat, tetapi harus melalui jalur Talang Kawo-Sungai Kapas.
Yono, warga Talang Kawo yang dijumpai mengatakan bahwa gedung GOR terbengkalai setelah dibangun dan belum pernah dipergunakan. Bahkan semak belukar di samping kanan kiri bangunan terlihat jelas. Setiap malamnya sering terlihat penampakan di gedung GOR.
"Kebun saya lewat dari GOR, dan saya belum pernah lihat ada digunakan. Sekarang lebih banyak dihuni kelelawar dan sering terlihat penampakan," ungkap Yono Jumat (20/9/2019).
(rhs)