Kolam Renang Swimbath Bukti Sisa Peninggalan Belanda di Simalungun
A
A
A
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang kaya objek pariwisata.Selain Danau Toba, Pesanggrahan Bung Karno, Rumah Bolon, dan masih banyak lagi yang lainnya. Di Kabupaten Simalungun juga memiliki objek wisata pemandian alam sejuk di Desa Naga Sopa, Kecamatan Bandar Huluan.
Pemandaian yang airnya bersumber dari mata air alami, dulunya merupakan tempat rekreasi atau mandi-mandi warga negara Belanda dan diberi nama Swimbath atau kolam tempat berenang.
Jika sudah berada di lokasi pemandian Swimbath,pengunjung bisa tahan berjam-jam,karena betah dengan air kolam yang jernih dan sejuk.
Warga setempat, H Damanik menjelaskan, kolam renang Swimbath dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda.
Kolam yang lokasinya masih menjadi bagian dari lahan milik PTPN IV itu dulunya dijadikan tempat orang-orang Belanda memanjakan diri menikmati masa istirahat untuk refreshing.
"Swimbath merupakan pemandian orang Belanda dibangun untuk tempat para pekerja perkebunan berjemur sambil menikmati sejuknya air kolam dari mata air alami," ujar Damanik.
Camat Banda Huluan,Masrah mengatakan,pemandian yang berada di tengah rerimbun pepohonan hijau tersebut,merupakan salah satu objek wisata warisan Belanda yang masih ada saat ini di Kabupaten Simalungun.
"Dulunya pemandian Swimbath dibuat khusus tempat rekreasi orang-orang Belanda yang bekerja di perkebunan,pada masa kolonial," ujar Masrah.
Air kolam Swimbath berasal dari mata air alami,sehingga airnya jernih dan sejuk.
Saat ini kolam Swimbath sudah menjadi salah satu objek wisata yang diminati masyarakat di Sumatera Utara dan berbagai fasilitas umum untuk wisatan seperti tempat berkumpul bersama keluarga maupun tempat-tempat penjualan makanan dan minuman sudah dilengkapi oleh pengelola tempat wisata tersebut.
Pemandian ini berada di tengah rerimbun pepohonan hijau yang besar, sehingga udara sejuk jadi penambah daya tarik. Keunikan Swimbath meski pemandian alami namun sudah ditata seperti kolam renang.
Pengunjung yang tidak bisa berenang bisa menikmati kolam yang berdiameter dangkal. Selain itu, warga sekitar juga siap sedia menjajakan ban karet untuk pengunjung.
Untuk menuju ke lokasi Swimbath wisatawan bisa mengendari sepeda motor, mobil bahkan bus pariwisata.
Menuju lokasi Swimbath banyak jalan yang bisa ditempuh. Lokasinya berjarak kurang lebih 30 Km dari Kota Pematangsiantar dan dari arah Tebingtinggi, masuk lewat simpang Dolok Merangir menuju Serbalawan atau Bahapal.
Jika dari Kota Medan, bisa memakan waktu 2 jam dengan rute Medan-Tol Tebing Tinggi dan langsung ke Dolok Merangir-Serbelawan. Kondisi jalan menuju Swimbath dari Serbelawan juga sudah bagus dan lancar saat ini.
Di lokasi ini juga terlihat jembatan besi yang bisa dinikmati untuk melompat gaya bebas dari atas ke arah kolam.
Warga sekitar juga banyak yang hidup mencari nafkah menjajakan jajanan kuliner. Seperti mi sop, gado-gado, pecal, mi goreng, dan beragam camilan serta minuman.
Wisatawan lokal yang datang tidak hanya dari sekitar Simalungun, bahkan ada yang datang dari Medan,Asahan dan Labuhan Batu dan Samosir.
Seperti Dwi Sianipar warga Samosir mengaku mengetahui adanya pemandian Swimbath dari temannya sehingga penasaran ingin mengunjunginya.
"Menurut teman saya Swimbath tempatnya indah dan cocok tempat berwisata bersam keluarga dan tidak perlu biaya besar makanya saya datang,dan ternyata memang bagus," ujar Dwi.
Nah jika ingin merasakan pemandian dengan air yang jernih dan sejuk silahkan mencoba mengunjungi Swimbath.
Pemandaian yang airnya bersumber dari mata air alami, dulunya merupakan tempat rekreasi atau mandi-mandi warga negara Belanda dan diberi nama Swimbath atau kolam tempat berenang.
Jika sudah berada di lokasi pemandian Swimbath,pengunjung bisa tahan berjam-jam,karena betah dengan air kolam yang jernih dan sejuk.
Warga setempat, H Damanik menjelaskan, kolam renang Swimbath dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda.
Kolam yang lokasinya masih menjadi bagian dari lahan milik PTPN IV itu dulunya dijadikan tempat orang-orang Belanda memanjakan diri menikmati masa istirahat untuk refreshing.
"Swimbath merupakan pemandian orang Belanda dibangun untuk tempat para pekerja perkebunan berjemur sambil menikmati sejuknya air kolam dari mata air alami," ujar Damanik.
Camat Banda Huluan,Masrah mengatakan,pemandian yang berada di tengah rerimbun pepohonan hijau tersebut,merupakan salah satu objek wisata warisan Belanda yang masih ada saat ini di Kabupaten Simalungun.
"Dulunya pemandian Swimbath dibuat khusus tempat rekreasi orang-orang Belanda yang bekerja di perkebunan,pada masa kolonial," ujar Masrah.
Air kolam Swimbath berasal dari mata air alami,sehingga airnya jernih dan sejuk.
Saat ini kolam Swimbath sudah menjadi salah satu objek wisata yang diminati masyarakat di Sumatera Utara dan berbagai fasilitas umum untuk wisatan seperti tempat berkumpul bersama keluarga maupun tempat-tempat penjualan makanan dan minuman sudah dilengkapi oleh pengelola tempat wisata tersebut.
Pemandian ini berada di tengah rerimbun pepohonan hijau yang besar, sehingga udara sejuk jadi penambah daya tarik. Keunikan Swimbath meski pemandian alami namun sudah ditata seperti kolam renang.
Pengunjung yang tidak bisa berenang bisa menikmati kolam yang berdiameter dangkal. Selain itu, warga sekitar juga siap sedia menjajakan ban karet untuk pengunjung.
Untuk menuju ke lokasi Swimbath wisatawan bisa mengendari sepeda motor, mobil bahkan bus pariwisata.
Menuju lokasi Swimbath banyak jalan yang bisa ditempuh. Lokasinya berjarak kurang lebih 30 Km dari Kota Pematangsiantar dan dari arah Tebingtinggi, masuk lewat simpang Dolok Merangir menuju Serbalawan atau Bahapal.
Jika dari Kota Medan, bisa memakan waktu 2 jam dengan rute Medan-Tol Tebing Tinggi dan langsung ke Dolok Merangir-Serbelawan. Kondisi jalan menuju Swimbath dari Serbelawan juga sudah bagus dan lancar saat ini.
Di lokasi ini juga terlihat jembatan besi yang bisa dinikmati untuk melompat gaya bebas dari atas ke arah kolam.
Warga sekitar juga banyak yang hidup mencari nafkah menjajakan jajanan kuliner. Seperti mi sop, gado-gado, pecal, mi goreng, dan beragam camilan serta minuman.
Wisatawan lokal yang datang tidak hanya dari sekitar Simalungun, bahkan ada yang datang dari Medan,Asahan dan Labuhan Batu dan Samosir.
Seperti Dwi Sianipar warga Samosir mengaku mengetahui adanya pemandian Swimbath dari temannya sehingga penasaran ingin mengunjunginya.
"Menurut teman saya Swimbath tempatnya indah dan cocok tempat berwisata bersam keluarga dan tidak perlu biaya besar makanya saya datang,dan ternyata memang bagus," ujar Dwi.
Nah jika ingin merasakan pemandian dengan air yang jernih dan sejuk silahkan mencoba mengunjungi Swimbath.
(vhs)