Asap Pekat Selimuti Palembang, 10.000 Masker Disebar Cegah ISPA
A
A
A
PALEMBANG - Kabut asap pekat yang menyelimuti Kota Palembang berdampak buruk pada kesehatan. Karena itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel membagi-bagikan 10.000 masker.
Pembagian masker dilakukan di beberapa kawasan, antara lain Simpang Charitas, Simpang Polda, Simpang Jakabaring dan di beberapa sekolah.
"Pembagian masker ini untuk mengantisipasi dampak buruk Kebakaran Hutan dan Lahan ( Karhutla ), di mana tadi pagi terasa adanya kabut yang cukup menghalangi jarak pandang dan dikhawatirkan mengganggu kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini di sela pembagian masker, Jumat (6/9/2019).
Selain masker juga dibagikan selebaran berisi imbauan pada masyarakat bagaimana menghadapi musim kering dan asap supaya tidak sakit. (Baca juga: Kabut Asap Masuk Rumah di Palembang, Warga Mengeluh Sesak Napas)
Lesty menjelaskan, menggunakan masker saat berpergian dan beraktivitas di luar rumah dapat mengurangi paparan partikel kabut asap akibat Karhutla.
"Terpapar di ruang terbuka tanpa masker dalam waktu yang lama bisa menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ), makanya kita harapkan jika keluar rumah jangan terlampau lama karena akan terpapar dengan kabut asap, kalau pun lama lebih baik menggunakan masker," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Sumsel, Trisnawarman menambahkan, pembagian masker tersebut juga dilakukan di beberapa daerah terutama kabupaten/kota yang terdampak karhutla.
"Sudah banyak yang kita sebarkan, sudah berapa puluh ribu masker yang kita kirimkan. Untuk hari ini saja lebih kurang hampir 5.000-10.000 masker lebih dibagikan," bebernya. (Baca juga: Kabut Asap Kian Pekat, Jarak Pandang di Palembang 700 Meter)
Dengan dibagikannya masker tersebut, pihaknya berharap dapat mengantisipasi dan sebagai alat pelindung diri terhadap asap. Sehingga masyarakat tidak mudah terjangkit ISPA. Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat menentukan terhadap prilaku hidup bersih dan sehat.
"Kita juga sudah mengirimkan surat imbauan atau edaran ke kabupaten/ kota untuk mencegah potensi ISPA dengan memakai masker, dengan asupan gizi yang cukup, jangan membakar lahan kemudian juga antisipsi lainnya, karena kalau kondisi lemah sangat mungkin mudah terpapar ISPA," tandasnya.
Pembagian masker dilakukan di beberapa kawasan, antara lain Simpang Charitas, Simpang Polda, Simpang Jakabaring dan di beberapa sekolah.
"Pembagian masker ini untuk mengantisipasi dampak buruk Kebakaran Hutan dan Lahan ( Karhutla ), di mana tadi pagi terasa adanya kabut yang cukup menghalangi jarak pandang dan dikhawatirkan mengganggu kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini di sela pembagian masker, Jumat (6/9/2019).
Selain masker juga dibagikan selebaran berisi imbauan pada masyarakat bagaimana menghadapi musim kering dan asap supaya tidak sakit. (Baca juga: Kabut Asap Masuk Rumah di Palembang, Warga Mengeluh Sesak Napas)
Lesty menjelaskan, menggunakan masker saat berpergian dan beraktivitas di luar rumah dapat mengurangi paparan partikel kabut asap akibat Karhutla.
"Terpapar di ruang terbuka tanpa masker dalam waktu yang lama bisa menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ), makanya kita harapkan jika keluar rumah jangan terlampau lama karena akan terpapar dengan kabut asap, kalau pun lama lebih baik menggunakan masker," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Sumsel, Trisnawarman menambahkan, pembagian masker tersebut juga dilakukan di beberapa daerah terutama kabupaten/kota yang terdampak karhutla.
"Sudah banyak yang kita sebarkan, sudah berapa puluh ribu masker yang kita kirimkan. Untuk hari ini saja lebih kurang hampir 5.000-10.000 masker lebih dibagikan," bebernya. (Baca juga: Kabut Asap Kian Pekat, Jarak Pandang di Palembang 700 Meter)
Dengan dibagikannya masker tersebut, pihaknya berharap dapat mengantisipasi dan sebagai alat pelindung diri terhadap asap. Sehingga masyarakat tidak mudah terjangkit ISPA. Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat menentukan terhadap prilaku hidup bersih dan sehat.
"Kita juga sudah mengirimkan surat imbauan atau edaran ke kabupaten/ kota untuk mencegah potensi ISPA dengan memakai masker, dengan asupan gizi yang cukup, jangan membakar lahan kemudian juga antisipsi lainnya, karena kalau kondisi lemah sangat mungkin mudah terpapar ISPA," tandasnya.
(shf)