Kabut Asap Masuk Rumah di Palembang, Warga Mengeluh Sesak Napas
A
A
A
PALEMBANG - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan menyebabkan Kota Palembang diselimuti kabut asap pekat. Warga mengeluh sesak napas dan jarak pandang terganggu.
Pantauan SINDOnews, sejak Rabu sore 4 September 2019, kabut asap mulai mengepung wilayah Sumatera Selatam, mulai dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hingga perbatasan Palembang.
Selanjutnya pada Kamis pagi (5/9/2019), kabut asap tebal sangat terasa di kota Palembang hingga mengurangi jarak pandang dan kabut asap mulai masuk hingga ke rumah warga.
Akibat kabut asap yang terjadi tersebut, selain berpengaruh terhadap jarak pandang, juga berdampak terhadap kesehatan karena kabut asap menyebabkan bau menyengat.
"Kabut asap pagi ini sangat terasa, baunya sangat tajam buat sesak napas, mata juga perih," ujar Muryati saat melintasi Jembatan Ampera.
Terlihat juga di seputaran Jembatan Ampera, pengguna kendaraan roda dua terlihat menggunakan masker untuk menghindari bau menyengat dari kabut asap tersebut.
Begitu pula di sejumlah sekolah terlihat pelajar sekolah dan orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah menggunakan masker.
Selain itu, kabut asap yang tebal juga membuat jarak pandang mulai terbatas, terutama untuk arus lalulintas di atas perairan Sungai Musi. Untuk itu diimbau untuk tetap berhati-hati dan jaga jarak pandang serta jarak kendaraan.
"Parah banget kabut asap pagi ini, buat mata sakit. Mau narik napas juga susah. Jadi harus pelan-pelan jalannya," ujar Eko, pengendara sepeda motor yang melintasi Jembatan Ampera.
Beberapa wilayah yang rawan terjadi kebakaran lahan di Sumatera Selatan setiap musim kemarau yakni Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin.
Pantauan SINDOnews, sejak Rabu sore 4 September 2019, kabut asap mulai mengepung wilayah Sumatera Selatam, mulai dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hingga perbatasan Palembang.
Selanjutnya pada Kamis pagi (5/9/2019), kabut asap tebal sangat terasa di kota Palembang hingga mengurangi jarak pandang dan kabut asap mulai masuk hingga ke rumah warga.
Akibat kabut asap yang terjadi tersebut, selain berpengaruh terhadap jarak pandang, juga berdampak terhadap kesehatan karena kabut asap menyebabkan bau menyengat.
"Kabut asap pagi ini sangat terasa, baunya sangat tajam buat sesak napas, mata juga perih," ujar Muryati saat melintasi Jembatan Ampera.
Terlihat juga di seputaran Jembatan Ampera, pengguna kendaraan roda dua terlihat menggunakan masker untuk menghindari bau menyengat dari kabut asap tersebut.
Begitu pula di sejumlah sekolah terlihat pelajar sekolah dan orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah menggunakan masker.
Selain itu, kabut asap yang tebal juga membuat jarak pandang mulai terbatas, terutama untuk arus lalulintas di atas perairan Sungai Musi. Untuk itu diimbau untuk tetap berhati-hati dan jaga jarak pandang serta jarak kendaraan.
"Parah banget kabut asap pagi ini, buat mata sakit. Mau narik napas juga susah. Jadi harus pelan-pelan jalannya," ujar Eko, pengendara sepeda motor yang melintasi Jembatan Ampera.
Beberapa wilayah yang rawan terjadi kebakaran lahan di Sumatera Selatan setiap musim kemarau yakni Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin.
(shf)