BNPB Bantu Pulihkan Kehidupan Warga Terdampak Banjir di Sentani

Rabu, 04 September 2019 - 09:02 WIB
BNPB Bantu Pulihkan Kehidupan Warga Terdampak Banjir di Sentani
BNPB Bantu Pulihkan Kehidupan Warga Terdampak Banjir di Sentani
A A A
SENTANI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan sejumlah bantuan kepada warga Sentani, Jayapura, Papua untuk memulihkan kondisi sosial dan ekonomi pascamusibah banjir bandang.

Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat bertemu dengan para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa 3 September 2019.

Kepala BNPB tiba dilokasi setelah berlayar selama 30 menit dengan perahu katamaran di Danau Sentani. Selanjutnya mantan Danjen Kopassus itu disambut dengan upacara adat perkampungan Sereh Tua dan pemberian tanda kehormatan berupa hiasan kepala khas Cenderawasih dan sebuah tas noken yang dianyam oleh tangan-tangan ahli, para Mama Sereh Tua.
BNPB Bantu Pulihkan Kehidupan Warga Terdampak Banjir di Sentani

Dalam pertemuan itu, Doni Monardo menyerahkan bantuan kepada warga di pinggir Danau Sentani berupa 26 perahu katamaran, 260 alat pengasap ikan, 100.000 pohon masohi. Selain itu dua pabrik sagu rencana akan dibangun di Sentani, sebagai wilayah dengan ladang pohon sagu terbesar di Indonesia.

Dia menyatakan, ada potensi besar yang dimiliki Jayapura, khususnya di sektor perikanan. Namun hal tersebut masih belum dimaksimalkan.

Karena itu, BNPB mengharapkan masyarakat Papua dapat mengembangkan potensi dan bersaing dengan wilayah lain bahkan menjadi primadona.

"Saya diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk memberikan bantuan alat asap khususnya untuk mama-mama agar dapat mengelola ikan sehingga memiliki nilai lebih. Dan ikan dari danau sentani suatu saat bisa dikirim dan dinikmati ke Jakarta bahkan mancanegara," ungkap Doni dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.

Selanjutnya, Doni Monardo juga menyampaikan bahwa 2 unit pabrik sagu juga akan dibangun sebagai langkah awal pemanfaatan tanaman yang banyak dijumpai di Sentani itu sehingga menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual lebih.

"Sentani penuh dengan tanaman sagu. Papua adalah kawasan dengan hutan sagu terluas di dunia. Sayang kalau hal itu belum dimaksimalkan," ungkapnya.

Nantinya dengan teknologi baru, sagu tidak hanya bisa dipakai untuk bahan baku papeda, tapi juga bisa dikembangkan menjadi jenis olahan lainnya seperti kwetiau, udon, tepung, dan sebagainya. Oleh karena itu, dia juga mendorong agar pemeritah daerah segera memberi lahan yang strategis sebagai calon lokasi pabrik nantinya.

BNPB juga menyerahkan 1 unit katamaran untuk setiap kampung di pesisir Danau Sentani. Perahu katamaran ini bisa digunakan untuk patroli kebersihan danau, pariwisata dan kegiatan lain yang menunjang masyarakat Danau Sentani.

Sedangkan bantuan berupa bibit pohon masohi diharapan kulit kayunya bisa dikembangkan sebagai bahan dasar parfum.

Bantuan-bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan sosial ekonomi bagi warga Sentani yang terdampak bencana banjir bandang pada 16-17 Maret 2019 lalu. Bagi masyarakat sekitar, bantuan tersebut dinilai mampu memulihkan kepercayaan sekaligus melengkapi potensi yang ada di sekitar Danau Sentani.

"Kami masyarakat di sini selain bekerja di darat juga menyambung hidup di air (danau) maka dari itu dengan perahu (katamaran) dan alat asap ikan ini menandakan kami semakin lengkap. Terima kasih atas tindakan ini yang dapat mempengaruhi bagi kami bahwa pemeritah tulus membantu bagi kita semua," ujar Ondofolo Sereh Tua.

Bupati Jayapura Mathius Awoitau menyatakan, kehadiran BNPB ini merupakan wujud perhatian pemerintah pusat mulai dari saat bencana sampai masa pemulihan pascabencana banjir Sentani. Hal itu sekaligus menjadi tanda bahwa negara benar-benar hadir untuk masyarakat Papua sebagai pelipur lara dan solusi bagi masa depan Papua.

"Kami saat ini masih berduka, namun kami tidak mau menangis lagi. Oleh karena itu, kita harus ucap syukur karena ada hiburan dan bantuan dari pemerintah pusat. Negara hadir di tengah masyarakat kita. Pemerintah dan kita semua sudah berjalan pada rel yang benar," ungkap bupati.

Menutup rangkaian acara sekaligus merupakan acara inti, Doni Monardo bersama seluruh Ondofolo, Bupati Kabupaten Jayapura melakukan prosesi adat se-Helai Papeda yang langsung diikuti oleh seluruh masyarakat di bawah tenda yang sudah disiapkan.

"Papeda adalah tanda persatuan dan kesatuan. Dengan makan (papeda) bersama artinya semua bersatu dari para pemimpin kampung. Kalau sudah duduk bersama makan papeda, maka tidak ada perselisihan. Hal itu yang kami pegang terus sampai sekarang," tutur Ondofolo Demas Tokoro.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6679 seconds (0.1#10.140)