Dampak Karhutla, Udara di Pekanbaru Tidak Sehat

Minggu, 25 Agustus 2019 - 17:27 WIB
Dampak Karhutla, Udara di Pekanbaru Tidak Sehat
Dampak Karhutla, Udara di Pekanbaru Tidak Sehat
A A A
PEKANBARU - Kabut asap di Kota Pekanbaru , Riau, semakin pekat. Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyebabkan kondisi udara di Kota Bertuah-Julukan Pekanbaru tidak sehat.

Prakirawan Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofiksa (BMKG) Pekanbaru, Mia Vadila bahwa berdasarkan Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunujukkan udara sudah tidak baik lagi untuk kesehatan warga.

"Untuk data terakhir terlihat dari konsentrasi PM10 pada udara sudah menujukkan kondisi tidak sehat," kata Mia (25/8/2019).

Sementara pantauan satelit, hari ini terpantau sebanyak 58 titik panas di Riau. Titik panas terpantau di delapan daerah. Daerah paling banyak ditemukan titik panas yakni di Kabupaten Pelalawan dengan jumlah 20 titik dan Bengkalis dengan jumlah 15 titik.

"Kemudian Indragiri Hilir dengan jumlah 13 titik panas, Meranti 5 titik, Rohil 2 titik, Siak, Kampar dan Inhu masing-masing satu titik," jelasnya.

Kondisi asap yang kian parah di Riau mulai dikeluhkan warga. Asap begitu sangat terasa menyegat. Pemerintah diminta serius menangani kebakaran. Akibat asap, warga mengeluhkan gangguan kesehatan

"Mata sekarang terasa perih, napas terasa sesak," keluh Andini Susanti (29) warga Senapelan Pekanbaru.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5703 seconds (0.1#10.140)