Viral, Modifikasi Baju Adat Gorontalo dengan Bawahan Celana Pendek Diprotes
A
A
A
GORONTALO - Baju adat Gorontalo Bili'u yang dimodifikasi dan dipakai Putri Kebudayaan Gorontalo 2019 Margaretha Hutagalung viral dan diprotes masyarakat, Sabtu (24/08/19).
Baju adat Bili'u seharusnya bawahannya menggunakan rok panjang. Namun dalam kasus ini justru dimodifikasi, yakni bawahannya menggunakan celana pendek.
Ketua KNPI Kota Gorontalo Dita Angriani Polapa menyayangkan baju adat yang sering digunakan pada upacara pernikahan, justru dimodifikasi tidak sesuai.
"Baju adat Bili'u adalah baju kebanggaan setia wanita atau perempuan Gorontalo. Baju ini digunakan pada upacara pernikahan, di mana seorang wanita atau perempuan seperti ratu. Sangat disayangkan, baju adat ini dimodifikasi dengan model yang sudah jauh dari adat Gorontalo," sesal Dita.
Sebagai ketua dari organisasi pemuda di Kota Gorontalo, Dita menjelaskan model kekinian tidak seperti modifikasi tersebut. Justru harus bisa mempertahankan kekhasan adat Gorontalo dan melestarikannya.
"Bagi saya ini bukan sebuah model kekinian. Kita boleh-boleh saja mengikuti zaman, tetapi harus tetap pada rel. Artinya, kalau membawa adat Gorontalo, ya harus melestarikannya dengan hal-hal sesuai juga," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Asissten I Setda Kota Gorontalo Deddy Kadullah yang menyatakan bahwa hal tersebut sudah melecehkan adat Gorontalo yang berfalsafah adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah.
"Lawan dan jangan biarkan pelecehan ini," ungkap Deddy.
Diketahui, dalam acara pernikahan pakaian daerah khas Gorontalo disebut Bili'u atau pakaian pengantin putri. Pakaian adat Gorontalo umumnya mempunyai tiga warna dan memiliki arti tertentu yaitu warna ungu, warna kuning keemasan, dan warna hijau.
Selain itu dalam upacara pernikahan adat Gorontalo, masyarakat hanya menggunakan empat warna utama, yaitu merah, hijau, kuning emas, dan ungu.
Warna merah dalam masyarakat adat Gorontalo bermakna keberanian dan tanggung jawab, warna hijau bermakna kesuburan, kesejahteraan, kedamaian, dan kerukunan, warna kuning emas bermakna kemuliaan, kesetian, kebesaran, dan kejujuran
Sedangkan warna ungu bermakna keanggunanan dan kewibawaan.
Baju adat Bili'u seharusnya bawahannya menggunakan rok panjang. Namun dalam kasus ini justru dimodifikasi, yakni bawahannya menggunakan celana pendek.
Ketua KNPI Kota Gorontalo Dita Angriani Polapa menyayangkan baju adat yang sering digunakan pada upacara pernikahan, justru dimodifikasi tidak sesuai.
"Baju adat Bili'u adalah baju kebanggaan setia wanita atau perempuan Gorontalo. Baju ini digunakan pada upacara pernikahan, di mana seorang wanita atau perempuan seperti ratu. Sangat disayangkan, baju adat ini dimodifikasi dengan model yang sudah jauh dari adat Gorontalo," sesal Dita.
Sebagai ketua dari organisasi pemuda di Kota Gorontalo, Dita menjelaskan model kekinian tidak seperti modifikasi tersebut. Justru harus bisa mempertahankan kekhasan adat Gorontalo dan melestarikannya.
"Bagi saya ini bukan sebuah model kekinian. Kita boleh-boleh saja mengikuti zaman, tetapi harus tetap pada rel. Artinya, kalau membawa adat Gorontalo, ya harus melestarikannya dengan hal-hal sesuai juga," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Asissten I Setda Kota Gorontalo Deddy Kadullah yang menyatakan bahwa hal tersebut sudah melecehkan adat Gorontalo yang berfalsafah adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah.
"Lawan dan jangan biarkan pelecehan ini," ungkap Deddy.
Diketahui, dalam acara pernikahan pakaian daerah khas Gorontalo disebut Bili'u atau pakaian pengantin putri. Pakaian adat Gorontalo umumnya mempunyai tiga warna dan memiliki arti tertentu yaitu warna ungu, warna kuning keemasan, dan warna hijau.
Selain itu dalam upacara pernikahan adat Gorontalo, masyarakat hanya menggunakan empat warna utama, yaitu merah, hijau, kuning emas, dan ungu.
Warna merah dalam masyarakat adat Gorontalo bermakna keberanian dan tanggung jawab, warna hijau bermakna kesuburan, kesejahteraan, kedamaian, dan kerukunan, warna kuning emas bermakna kemuliaan, kesetian, kebesaran, dan kejujuran
Sedangkan warna ungu bermakna keanggunanan dan kewibawaan.
(shf)