Misteri Gua Suci, Ada Pahatan Tangan Tahun 1026
Misteri Gua Suci, Ada Pahatan Tangan Tahun 1026
A
A
A
Julukan Kota Seribu Gua sepertinya memang layak disematkan pada Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Banyak gua yang eksotis untuk dikunjungi.
Selama ini masyarakat ataupun wisatawan lebih mengenal Gua Ngerong yang unik dengan ribuan kelelawar yang bergantung di atap gua.
Kemudian, Gua Akbar yang terkenal dengan keindahan staklatit dan staklamit-nya, dan masih banyak gua-gua lainnya yang menyuguhkan keindahan alami.
Namun, ternyata ada satu gua yang tak kalah eksotis dan terbilang masih natural. Adalah Gua Suci, yang letaknya berada di Dusun Suci, Desa Wagun, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Tak banyak diketahui asal usul gua yang memiliki luas sekitar 624 meter.
![Misteri Gua Suci, Ada Pahatan Tangan Tahun 1026]()
Dari informasi yang digali SINDOnews, gua yang berstruktur batuan kapur ini bukanlah gua alam, melainkan buatan manusia pada masa Kerajaan Majapahit.
Hal itu diperkuat dengan pahatan angka tahun di salah satu dinding gua menggunakan angka Jawa kuno yang menyebut tahun 1026.
Tampak juga goresan gambar wayang yang merupakan salah satu bagian cerita Arjunawiwaha, serta gambar-gambar (kode-kode) seperti lengkungan yang hingga kini belum diketahui maksudnya.
Situs Gua Suci yang berukuran panjang 90 meter dengan lebar 80 meter ini telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya (BCB) sejak tahun 1979.
Tinggalan arkeologis di situs ini berupa ruang-ruang yang saling dihubungkan dengan lorong-lorong yang besar.
Keistimewaan di Gua Suci, terdapat warna dinding gua, pahatan-pahatan kuno, hingga Ray of Light dari celah atap dan mulut gua yang sangat indah.
Gua ini memiliki kedalaman sekitar 14 meter, dengan atap kerucut dan berlubang dengan dinding gua yang berundak-undak.
Dari lubang itulah pancaran sinar matahari masuk sehingga cahayanya kerap disebut ‘cahaya dari surga’ atau Ray of Light. Banyak wisatawan yang memanfaatkan pancaran cahaya tersebut sebagai spot berfoto.
![Misteri Gua Suci, Ada Pahatan Tangan Tahun 1026]()
Sehingga, wisatawan disarankan untuk datang di siang hari (09.00-13.00 WIB) saat cuaca cerah agar mendapatkan hasil foto yang bagus.
Selain itu, di dalam gua terdapat stalaktit yang indah sehingga membuat suasananya terasa sejuk. Bagian dalam gua juga sering dimanfaatkan sebagai spot foto karena latar belakangnya yang kekinian.
Selama ini masyarakat ataupun wisatawan lebih mengenal Gua Ngerong yang unik dengan ribuan kelelawar yang bergantung di atap gua.
Kemudian, Gua Akbar yang terkenal dengan keindahan staklatit dan staklamit-nya, dan masih banyak gua-gua lainnya yang menyuguhkan keindahan alami.
Namun, ternyata ada satu gua yang tak kalah eksotis dan terbilang masih natural. Adalah Gua Suci, yang letaknya berada di Dusun Suci, Desa Wagun, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Tak banyak diketahui asal usul gua yang memiliki luas sekitar 624 meter.
Dari informasi yang digali SINDOnews, gua yang berstruktur batuan kapur ini bukanlah gua alam, melainkan buatan manusia pada masa Kerajaan Majapahit.
Hal itu diperkuat dengan pahatan angka tahun di salah satu dinding gua menggunakan angka Jawa kuno yang menyebut tahun 1026.
Tampak juga goresan gambar wayang yang merupakan salah satu bagian cerita Arjunawiwaha, serta gambar-gambar (kode-kode) seperti lengkungan yang hingga kini belum diketahui maksudnya.
Situs Gua Suci yang berukuran panjang 90 meter dengan lebar 80 meter ini telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya (BCB) sejak tahun 1979.
Tinggalan arkeologis di situs ini berupa ruang-ruang yang saling dihubungkan dengan lorong-lorong yang besar.
Keistimewaan di Gua Suci, terdapat warna dinding gua, pahatan-pahatan kuno, hingga Ray of Light dari celah atap dan mulut gua yang sangat indah.
Gua ini memiliki kedalaman sekitar 14 meter, dengan atap kerucut dan berlubang dengan dinding gua yang berundak-undak.
Dari lubang itulah pancaran sinar matahari masuk sehingga cahayanya kerap disebut ‘cahaya dari surga’ atau Ray of Light. Banyak wisatawan yang memanfaatkan pancaran cahaya tersebut sebagai spot berfoto.
Sehingga, wisatawan disarankan untuk datang di siang hari (09.00-13.00 WIB) saat cuaca cerah agar mendapatkan hasil foto yang bagus.
Selain itu, di dalam gua terdapat stalaktit yang indah sehingga membuat suasananya terasa sejuk. Bagian dalam gua juga sering dimanfaatkan sebagai spot foto karena latar belakangnya yang kekinian.
(shf)
Explore More