Sesak Napas, Teknisi Heli Water Bombing Sumsel asal Rusia Meninggal di RS

Selasa, 13 Agustus 2019 - 21:28 WIB
Sesak Napas, Teknisi...
Sesak Napas, Teknisi Heli Water Bombing Sumsel asal Rusia Meninggal di RS
A A A
PALEMBANG - Teknisi helikopter water bombing asal Rusia, Andrey Sushakov (43), yang bertugas di Sumatera Selatan untuk membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meninggal dunia. Almarhum Andrey, meninggal dunia di RS Siloam Palembang setelah sempat mendapat perawatan intensif. Disebutkan juga, meninggalnya teknisi tersebut karena mengalami penyempitan pembuluh darah di otak.

"Iya, Andrey Sushakov, seorang kru heli water bombing meninggal dunia. Andrey merupakan ground engineer asal Rusia," ujar Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori saat diwawancarai SINDOnews di Posko Karhutla BPBD Sumsel, Selasa (13/08/2019)

Menurut dia, pada 8 Agustus lalu Andrey ini sedang libur bekerja dan hanya tinggal di hotel. Namun pada pukul 17.00 WIB merasa tidak bisa bernapas dengan normal, dia kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggal di ruang ICU.

Meninggalnya teknisi heli water bombing itu, kata dia, menjadi catatan tesendiri selama musim kemarau dan kebakaran, mengingat tahun 2018 lalu terdapat juga seorang teknisi meninggal dunia karena overdosis.

"Tahun 2018 lalu juga ada yang meninggal dunia. Itu teknisi juga, overdosis minum-minuman keras dan dari negara yang sama, Rusia," ungkapnya.

Meskipun demikian, Ansori memastikan seluruh kru dalam kondisi baik saat akan terbang. Sebab mereka selalu dilakukan pemeriksaan dan briefing secara rutin.

"Sistem kerja mereka ini masuk 7 hari dan istirahat 1 hari. Biasa ini digunakan untuk istirahat. Kalau mau terbang semua kondisinya baik karena selalu dicek oleh Lanud dan dibriefing terlebih dulu," katanya.

Ansori juga mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keluarga almarhum untuk status kepulangan Andrey, termasuk juga apakah akan dilakukan autopsi atau tidak.

"Sementara ini jenazah Andrey Sushakov sudah dipindahkan ke ruang mayat di RS Siloam sebelum dilakukan autopsi. Untuk autopsi menunggu persetujuan dari pihak keluarga," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7860 seconds (0.1#10.140)