Tradisi Perburuan Paus di Lembata

Minggu, 11 Agustus 2019 - 13:46 WIB
Tradisi Perburuan Paus...
Tradisi Perburuan Paus di Lembata
A A A
PERBURUAN paus sperma (sperm whale) di Lembata, Nusa Tenggara Timur, sudah dikenal masyarakat dunia dan menjadi tontonan. Pemburuan dilakukan oleh masyarakat pesisir di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, saat musim migrasi paus, dan telah menjadi ritus tahunan. Orang lokal memercayainya sebagai sebuah ritual. Berikut fakta-fakta perburuan paus di Lembata.
Tradisi Perburuan Paus di Lembata
Turun temurun hanya berburu paus sperma
1. Bagi warga Lamalera, berburu paus adalah tradisi turun-temurun.2. Masyarakat hanya akan menangkap paus sperma dengan jumlah 1-2 paus setiap kali pemburuan3. Selain membatasi jumlah pemburuan paus, masyarakat juga menangkap jenis tertentu, yakni paus sperma.
4. Masyarakat juga tak menangkap paus yang sedang hamil.
5. Pemburuan paus biasanya dimulai pada Mei dan diakhiri pada Oktober.
6. Waktu berburu hanya pada saat bulan "tenggelam", bukan saat purnama.
7. Pemburuan paus akan dimulai dengan upacara khusus yang melibatkan batu paus. Batu paus ini terdapat di pesisir Lembata. Pada ritual tersebut, masyarakat akan meminta restu pada leluhur
8. Masyarakat yang mayoritas beragama Katolik juga akan menggelar misa atau ibadah untuk mengawali pemburuan. Upacara adat itu dilakukan pada 29 April sampai 1 Mei.
Tradisi Perburuan Paus di Lembata
Cara berburu
1. Perburuan ikan paus ini hanya mengandalkan peralatan tradisional seperti Peledang (perahu kayu tanpa mesin ), dan Tempuling (tombak yang ujungnya berkait yang terbuat dari baja) yang digunakan untuk menikam ikan Paus.
2. Dalam 1 peledang, setidaknya ada 9-15 laki-laki yang ikut bersama lemafa (orang yang bertugas membawa tempuling)
3. Tempuling itu panjangnya mencapai 4 meter dengan berat sampai 10 kg.
4. Sesaat setelah peledang melaut, sang lemafa sudah bersiap dengan posisi berdiri di ujung kapal sambil memegang sebuah tempuling
5. Penduduk setempat juga menghindari penggunaan jala.
Tradisi Perburuan Paus di Lembata
Alasan berburu
1. Masyarakat Lembata memburu paus karena alasan ekonomi.
2. Pada dasarnya di Lembata, masyarakat tak punya kekayaan lain selain laut. Mereka tidak bisa bertahan hidup dengan bertani sebab keadaan tanah yang kurang subur.
3. Mereka menyebut laut sebagai pemberian. Adapun paus, yang termasuk di dalamnya, juga dianggap sebagai rezeki. Meski disebut pemberian, mereka tak semerta-merta mengeksploitasinya.
Tradisi Perburuan Paus di Lembata
Dibagi rata
1. Hasil buruan paus akan dipotong-potong dan dibagi rata untuk warga setempat.
2. Daging paus akan dibarterkan ke pasar-pasar tradisional.
Tradisi Perburuan Paus di Lembata
Foto-foto www.hakaimagazine.com
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)