Aparat-Pemerintah Siaga Karhutla di Pulau Rupat yang Berbatasan dengan Malaysia
A
A
A
BENGKALIS - Tim gabungan pemerintah dan swasta menggelar kegiatan apel siaga Karhutla (Kebakaran hutan dan lahan) di Pulau terluar Riau yakni Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis. Sebelumnya daerah yang berhadapan langsung dengan Negara Malaysia ini sempat terbakar hebat.
Apel gelar ini dihadiri oleh gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) yang memiliki areal konsesi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, Tajul Mudarris mengatakan, pada Februari 2019 terjadi kebakaran di Pulau Rupat cukup hebat. Sebanyak 100 personil Kostrad diterjunkan ke Pulau Rupat.
"Pada Februari 2019, kebakaran di Pulau Rupat mencapai 600 hektare. Kita tidak mau peristiwa di Febuari terulang lagi. Untuk itu kita juga minta pihak perusahaan SRL membantu penanggulangan," ucap Tajul Mudaris, Jumat (9/8/2019) saat apel Karhutla di Halaman Kantor Camat Rupat.
Dia menjelaskan di Kabupaten Bengkalis masih terjadi kebakaran. Namun untuk Pulau Rupat di 'priode ke 2' Karhutla 2019 belum ada kebakaran.
"Untuk sekarang Pulau Rupat belum ada kebakaran. Makanya berharap jangan ada terbakar karena takut asapnya ke Malaysia," imbuhnya.
Camat Rupat Hanafi mengatakan, agar warganya tidak melakukan pembakaran lahan. Pencegahan merupakan hal yang utama.
"Di Pulau Rupat kita juga melakukan kerja sama dengan SRL tahun ini agar desa yang tidak terbakar diberi penghargaan Rp100 juta perdesa. Dua desa yang bebas itu adalah Pergam dan Sukarjo Mesim," ucapannya.
Apel gelar ini dihadiri oleh gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) yang memiliki areal konsesi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, Tajul Mudarris mengatakan, pada Februari 2019 terjadi kebakaran di Pulau Rupat cukup hebat. Sebanyak 100 personil Kostrad diterjunkan ke Pulau Rupat.
"Pada Februari 2019, kebakaran di Pulau Rupat mencapai 600 hektare. Kita tidak mau peristiwa di Febuari terulang lagi. Untuk itu kita juga minta pihak perusahaan SRL membantu penanggulangan," ucap Tajul Mudaris, Jumat (9/8/2019) saat apel Karhutla di Halaman Kantor Camat Rupat.
Dia menjelaskan di Kabupaten Bengkalis masih terjadi kebakaran. Namun untuk Pulau Rupat di 'priode ke 2' Karhutla 2019 belum ada kebakaran.
"Untuk sekarang Pulau Rupat belum ada kebakaran. Makanya berharap jangan ada terbakar karena takut asapnya ke Malaysia," imbuhnya.
Camat Rupat Hanafi mengatakan, agar warganya tidak melakukan pembakaran lahan. Pencegahan merupakan hal yang utama.
"Di Pulau Rupat kita juga melakukan kerja sama dengan SRL tahun ini agar desa yang tidak terbakar diberi penghargaan Rp100 juta perdesa. Dua desa yang bebas itu adalah Pergam dan Sukarjo Mesim," ucapannya.
(sms)