Harimau Jawa Jadi Bagian Cerita Mitos Gunungkidul
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Keberadaan harimau Jawa (panthera tigris sondaica) di Gunungkidul, DIY hingga kini masih menjadi cerita mitos yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini lantaran sudah menjadi cerita turun temurun warga pinggiran wilayah di timur Yogyakarta ini mengenai hewan yang dikenal dengan macan loreng tersebut.
Riyanto salah satu warga Gunungkidul mengungkapkan, setiap kemarau panjang seringkali muncul kabar keberadaan macan loreng.
Bahkan di Desa Nglindur, Kecamatan Girisubo justru setiap kali warga yang meninggal Harus ditunggu di kuburannya. "Karena ada kabar mayat dipanggul macan dari kuburan," tuturnya, Jumat (2/8/2019).
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu di kuburan Desa Nglindur ada mayat yang dikabarkan hilang. Informasi yang beredar mayat dicuri macan loreng. "Ini menjadi kepercayaan warga sehingga ketika ada orang meninggal ditunggu hingga 40 hari," katanya. (Baca juga: Harimau Jawa Dikabarkan Muncul di Gunungkidul)
Warga lainnya, Supriyadi menjelaskan, lokasi makam Desa Nglindur berada di bawah cekungan bukit.
Banyak warga mengatakan harimau Jawa muncul dari bukit sisi utara. "Di utara bukit ada gua, di duga gua tersebut menjadi tempat binatang buas tersebut," ungkapnya.
Cerita terakhir, beberapa warga di Dusun Sawit, Desa Giripanggung, Kecamatan Tepus menjumpai harimau Jawa yang dinyatakan punah sejak 1980.
Riyanto salah satu warga Gunungkidul mengungkapkan, setiap kemarau panjang seringkali muncul kabar keberadaan macan loreng.
Bahkan di Desa Nglindur, Kecamatan Girisubo justru setiap kali warga yang meninggal Harus ditunggu di kuburannya. "Karena ada kabar mayat dipanggul macan dari kuburan," tuturnya, Jumat (2/8/2019).
Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu di kuburan Desa Nglindur ada mayat yang dikabarkan hilang. Informasi yang beredar mayat dicuri macan loreng. "Ini menjadi kepercayaan warga sehingga ketika ada orang meninggal ditunggu hingga 40 hari," katanya. (Baca juga: Harimau Jawa Dikabarkan Muncul di Gunungkidul)
Warga lainnya, Supriyadi menjelaskan, lokasi makam Desa Nglindur berada di bawah cekungan bukit.
Banyak warga mengatakan harimau Jawa muncul dari bukit sisi utara. "Di utara bukit ada gua, di duga gua tersebut menjadi tempat binatang buas tersebut," ungkapnya.
Cerita terakhir, beberapa warga di Dusun Sawit, Desa Giripanggung, Kecamatan Tepus menjumpai harimau Jawa yang dinyatakan punah sejak 1980.
(shf)