Guru Kesenian Diharapkan Kreatif dan Inovatif
A
A
A
LEMBATA - Setiap Hari Sabtu Anak Sekolah Pentas Kesenian dab Berwisata Di BCL. Pemerintah Kabupaten Lembata konsisten mengembangkan sektor pariwisata. Kali ini upaya yang akan dilakukan dengan membangkitkan kembali budaya, kesenian dan permainan rakyat untuk menarik wisata.
Untuk mewujudkan hal itu, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, menggelar rapat dengan para guru Kesenian dan Budaya se-Kabupaten Lembata, Senin (30/7/19) di Ruang Rapat Bupati. Dalam giat ini hadir Anggota DPRD Kabupaten Lembata Piter Balawukak, Plt Kadis PKO Kabupaten Lembata Michael Bala dan para Guru Kesenian di kedua Kecamatan Nubatukan dan Lebatukan.
Dalam rapat ini, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan seiring perkembangan zaman, banyak warisan budaya leluhur yang akhirnya harus mengakui kalah bersaing dengan games, yang banyak dipilih anak -anak sekarang. Banyak anak-anak maupun kaum muda milenial yang mengaggap games di playstation atau gadget lebih menarik dibanding budaya leluhur.
Untuk itu ia meminta agar setiap guru kesenian dapat berinovatif dan kreatif dalam pengembangan minat anak-anak akan kebudayaan yang dimiliki kabupaten ini. Oleh karena itu, kita tentu harus memberi ruang kepada mereka untuk menuangkan apa yang mereka miliki. Bukit Cinta Lembata (BCL), yang selam ini menjadi city branding di Kota Lewoleba ini menjadi lokasi yang baik untuk melakukan pentas seni dan menjadi media bagi anak-anak untuk berani tampil di panggung yang lebih luas, yang lebih banyak ditonton warga, pintanya.
"Konsistensi memberikan ruang bagi generasi muda ini penting untuk mendorong tumbuhnya talenta. Karena, selama ini anak-anak banyak didorong mempelajari seni, tapi jarang diberikan ruang untuk mengekspresikan apa yang mereka pelajari dan mereka senangi, dan juga sebagai bentuk pemerataan, siswa di pelosok desa kami berikan kesempatan yang sama untuk bisa tampil di kota," katanya.
Selain melakukan pentas seni, anak-anak juga didorong untuk dapat berwisata dan mampu berbahasa inggris. Untuk itu kegiatan ini akan digelar disetiap hari Sabtu, karena bagi orang nomor satu kabupaten ini dengan berbahas inggris mempunyai dampak besar bagi mereka ketika kembali ke desa atau lingkungannya.
Tambah Plt kadis PKO Kabupaten Lembata Michael Bala, rapat hari ini merupakan implementasi dari visi dan misi kabupaten ini, yang mana pariwisata menjadi sector unggulang Kabupaten Lembata. Untuk itu anak sekolah dipacu untuk lebih mencintai budaya warisan leluhur Kabupaten Lembata yang memiliki nilai jual yang besar di bidang pariwisata.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian kesatuan acara Festival Tiga Gunung (F3G), yang sedianya akan diselenggarakan di kabupaten kita pada bulan Agustus mendatang. Keterlibatan anak-anak sekolah ini, dalam pentas seni yang memiliki branding tersendiri dari atraksi-atraksi pada puncak acara (F3G) nantinya. Hal ini agar memotivasi para guru untuk mulai menanamkan praktek sedidih mungkin. Sehingga anak-anak mampu menciptakan suatu inovasi dari kebudayaan yang mereka miliki," tegasnya
Untuk itu melalui Plt. Kadis PKO Michael Bala, berencana menampilkan sesuatu yang baru dari hasil karya para guru kesenian di dua kecamatan ini, pada saat puncak acara Festival Tiga Gunung mendatang. Tarian bekulah yang menjadi brading di puncak acara nanti dengan menampilkan variasi tanpa menghilangkan nilai leluhur yamng terkandung dalam tarian beku itu sendiri, kata Bala.
Untuk mewujudkan hal itu, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, menggelar rapat dengan para guru Kesenian dan Budaya se-Kabupaten Lembata, Senin (30/7/19) di Ruang Rapat Bupati. Dalam giat ini hadir Anggota DPRD Kabupaten Lembata Piter Balawukak, Plt Kadis PKO Kabupaten Lembata Michael Bala dan para Guru Kesenian di kedua Kecamatan Nubatukan dan Lebatukan.
Dalam rapat ini, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan seiring perkembangan zaman, banyak warisan budaya leluhur yang akhirnya harus mengakui kalah bersaing dengan games, yang banyak dipilih anak -anak sekarang. Banyak anak-anak maupun kaum muda milenial yang mengaggap games di playstation atau gadget lebih menarik dibanding budaya leluhur.
Untuk itu ia meminta agar setiap guru kesenian dapat berinovatif dan kreatif dalam pengembangan minat anak-anak akan kebudayaan yang dimiliki kabupaten ini. Oleh karena itu, kita tentu harus memberi ruang kepada mereka untuk menuangkan apa yang mereka miliki. Bukit Cinta Lembata (BCL), yang selam ini menjadi city branding di Kota Lewoleba ini menjadi lokasi yang baik untuk melakukan pentas seni dan menjadi media bagi anak-anak untuk berani tampil di panggung yang lebih luas, yang lebih banyak ditonton warga, pintanya.
"Konsistensi memberikan ruang bagi generasi muda ini penting untuk mendorong tumbuhnya talenta. Karena, selama ini anak-anak banyak didorong mempelajari seni, tapi jarang diberikan ruang untuk mengekspresikan apa yang mereka pelajari dan mereka senangi, dan juga sebagai bentuk pemerataan, siswa di pelosok desa kami berikan kesempatan yang sama untuk bisa tampil di kota," katanya.
Selain melakukan pentas seni, anak-anak juga didorong untuk dapat berwisata dan mampu berbahasa inggris. Untuk itu kegiatan ini akan digelar disetiap hari Sabtu, karena bagi orang nomor satu kabupaten ini dengan berbahas inggris mempunyai dampak besar bagi mereka ketika kembali ke desa atau lingkungannya.
Tambah Plt kadis PKO Kabupaten Lembata Michael Bala, rapat hari ini merupakan implementasi dari visi dan misi kabupaten ini, yang mana pariwisata menjadi sector unggulang Kabupaten Lembata. Untuk itu anak sekolah dipacu untuk lebih mencintai budaya warisan leluhur Kabupaten Lembata yang memiliki nilai jual yang besar di bidang pariwisata.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian kesatuan acara Festival Tiga Gunung (F3G), yang sedianya akan diselenggarakan di kabupaten kita pada bulan Agustus mendatang. Keterlibatan anak-anak sekolah ini, dalam pentas seni yang memiliki branding tersendiri dari atraksi-atraksi pada puncak acara (F3G) nantinya. Hal ini agar memotivasi para guru untuk mulai menanamkan praktek sedidih mungkin. Sehingga anak-anak mampu menciptakan suatu inovasi dari kebudayaan yang mereka miliki," tegasnya
Untuk itu melalui Plt. Kadis PKO Michael Bala, berencana menampilkan sesuatu yang baru dari hasil karya para guru kesenian di dua kecamatan ini, pada saat puncak acara Festival Tiga Gunung mendatang. Tarian bekulah yang menjadi brading di puncak acara nanti dengan menampilkan variasi tanpa menghilangkan nilai leluhur yamng terkandung dalam tarian beku itu sendiri, kata Bala.
(atk)