Umat Hindu Khusyuk Sembahyang di Pura Giri Sutra Mandala Pringsewu
A
A
A
LAMPUNG - Ratusan umat Hindu, Pringsewu, Lampung merayakan Hari Raya Galungan dengan melaksanakan sembahyang di Pura Giri Sutra Mandala.
Pura ini terletak di Pekon Mataram, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.
Sembahyang Galungan yang digelar Rabu (24/7/2019) pukul 11.30 dengan dipimpin Mangku Amat Rowaji.
Sekretaris Parisada Kecamatan Gading Rejo Sukino menjelaskan bahwa Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan).
Kemenangan dharma atas adharma yang dirayakan sebagai Hari Raya Galungan dan Kuningan ini berkaitan dengan tujuan hidup di dunia.
Menurut konsep Hindu, dikenal dengan catur purusa artha (dharma, artha, kama, moksa). Dalam arti bahwa dharma itulah yang senantiasa digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kewajiban hidup di dunia.
“Antara lain memenuhi kama (keinginan), artha (kekayaan) dan terakhir untuk meninggalkan semua yang kita peroleh untuk mencapai pembebasan abadi yang disebut moksa,” katanya.
Mangku Amat Rowaji menandaskan bahwa semua proses tersebut harus dilandasi dengan dharma. Sehingga dharma itu selalu unggul atas adharma.
Pura ini terletak di Pekon Mataram, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.
Sembahyang Galungan yang digelar Rabu (24/7/2019) pukul 11.30 dengan dipimpin Mangku Amat Rowaji.
Sekretaris Parisada Kecamatan Gading Rejo Sukino menjelaskan bahwa Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan).
Kemenangan dharma atas adharma yang dirayakan sebagai Hari Raya Galungan dan Kuningan ini berkaitan dengan tujuan hidup di dunia.
Menurut konsep Hindu, dikenal dengan catur purusa artha (dharma, artha, kama, moksa). Dalam arti bahwa dharma itulah yang senantiasa digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kewajiban hidup di dunia.
“Antara lain memenuhi kama (keinginan), artha (kekayaan) dan terakhir untuk meninggalkan semua yang kita peroleh untuk mencapai pembebasan abadi yang disebut moksa,” katanya.
Mangku Amat Rowaji menandaskan bahwa semua proses tersebut harus dilandasi dengan dharma. Sehingga dharma itu selalu unggul atas adharma.
(shf)