Prajurit TNI yang Gugur Ditembak OPM Ternyata Putra Terbaik Yahukimo
A
A
A
JAYAPURA - Gugurnya Prada Usman Helembo, anggota TNI Satgas Pamrahwan Yonif 755/Yalet saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka, pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga meninggalkan duka mendalam. Korban Prada Usman Halembo yang merupakan putra asli Suku Yali Kabupaten Yahukimo Papua, kelahiran 1 Mei 1996 adalah anak pertama dan menjadi tulang punggung keluarga.
Menjadi prajurit TNI AD sejak 1 September 2017 lalu, almarhum Prada Usman Helembo. Pasalnya, sejak kepergian sang ayah almarhum Isei Helembo awal Januari 2019 lalu, almarhum Prada Usman Helembo harus menghidupi sang mama yakni Yohana Hubusa dan kedua adiknya, Yonen Helembo umur 7 Tahun dan Yoince Helembo yang masih bermur 4 Tahun.
Almarhum kelahiran Sanggal Puno, Distrik Angkruk Kabupaten Yahukimo 1 Mei 1996 ini, dikenal sosok prajurit yang murah hati dan taat beribadah.
Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengakui, jika almarhum adalah sosok inspiratif.
"Almarhum rajin mengikuti ibadah baik ibadah rutin maupun ibadah hari besar di kalangan keluarga, teman dan Lingkungan. Usman dikenal sebagai orang yang baik hati berbakti terhadap orang tua, loyal terhadap kawan, suka menolong dan selalu gigih dan ingin mencapai apa yang dia ingin kan," kata Muhammad Aidi, menceritakan sosok almarhum dari keterangan keluarga.
Dikalangan rekan satu leting dan senior, almarhum dikenal sebagai pribadi yang ulet dan rajin serta loyal terhadap atasan.
"Dia sangat loyal, dan merupakan pribadi yang gemar beribadah, sehingga kepergian almarhum sangat menjadi kehilangan bagi TNI dan khususnya semua leting di Yonif 755/Yalet," ucapnya.
Pratu Anumerta Usman Halembo Gugur sebagai Pahlawan Pembangunan Papua saat bertugas mengawal pembangunan jalan Trans Papua di Distrik Yuguru Kabupaten Nduga, akibat serangan KKB diwilayah itu.
Almarhum dimakamkan di TMP Wamena hari ini dengan Upacara kebesaran militer. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring.
Menjadi prajurit TNI AD sejak 1 September 2017 lalu, almarhum Prada Usman Helembo. Pasalnya, sejak kepergian sang ayah almarhum Isei Helembo awal Januari 2019 lalu, almarhum Prada Usman Helembo harus menghidupi sang mama yakni Yohana Hubusa dan kedua adiknya, Yonen Helembo umur 7 Tahun dan Yoince Helembo yang masih bermur 4 Tahun.
Almarhum kelahiran Sanggal Puno, Distrik Angkruk Kabupaten Yahukimo 1 Mei 1996 ini, dikenal sosok prajurit yang murah hati dan taat beribadah.
Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengakui, jika almarhum adalah sosok inspiratif.
"Almarhum rajin mengikuti ibadah baik ibadah rutin maupun ibadah hari besar di kalangan keluarga, teman dan Lingkungan. Usman dikenal sebagai orang yang baik hati berbakti terhadap orang tua, loyal terhadap kawan, suka menolong dan selalu gigih dan ingin mencapai apa yang dia ingin kan," kata Muhammad Aidi, menceritakan sosok almarhum dari keterangan keluarga.
Dikalangan rekan satu leting dan senior, almarhum dikenal sebagai pribadi yang ulet dan rajin serta loyal terhadap atasan.
"Dia sangat loyal, dan merupakan pribadi yang gemar beribadah, sehingga kepergian almarhum sangat menjadi kehilangan bagi TNI dan khususnya semua leting di Yonif 755/Yalet," ucapnya.
Pratu Anumerta Usman Halembo Gugur sebagai Pahlawan Pembangunan Papua saat bertugas mengawal pembangunan jalan Trans Papua di Distrik Yuguru Kabupaten Nduga, akibat serangan KKB diwilayah itu.
Almarhum dimakamkan di TMP Wamena hari ini dengan Upacara kebesaran militer. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring.
(sms)