Wali Kota Palu: Inventarisir Lahan Pembangunan Huntap Dipercepat
A
A
A
KOTA PALU - Wali Kota Palu Hidayat didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman kota Palu Dharma Gunawan Mochtar memimpin rapat koordinasi bersama para lurah dan camat se-Kota Palu, Kamis (18/7/2019).
Rakor membahas tentang kondisi Hunian Sementara (Huntara) di setiap kelurahan serta mengenai tanah atau lahan untuk pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi para korban yang terdampak parah bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu pada 28 September 2018 silam.
Dalam kesempatan ini, para lurah maupun camat melaporkan terkait adanya Huntara yang sampai saat ini masih kosong serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menginventarisir tenda-tenda para pengungsi yang sudah tidak digunakan.
Wali Kota Hidayat menekankan agar masyarakat yang dimasukkan kedalam Huntara yang sampai hari ini masih kosong adalah orang yang betul-betul memiliki rumah namun terdampak parah akibat bencana.
"Apabila ada sisa, baru masukkan orang-orang yang ba kos itu ke Huntara," ungkapnya.
Hidayat mengimbau para lurah dan camat sesegera mungkin menginventarisir tanah/lahan untuk pembangunan Huntap khususnya di daerah kelurahan Petobo, supaya pihaknya bisa cepat mengambil langkah.
"Kalau tidak dipercepat, masyarakat akan terkatung-katung terus. Tidak mungkin mereka mau tinggal di Huntara secara terus menerus," tegasnya.
Hadir dalam rakor Kepala Dinas PU Iskandar Arsyad, Kepala BAPPEDA Arfan, dan Kabag Hukum Sekretariat Daerah Kota Palu Romi Sandy Agung.
Rakor membahas tentang kondisi Hunian Sementara (Huntara) di setiap kelurahan serta mengenai tanah atau lahan untuk pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi para korban yang terdampak parah bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu pada 28 September 2018 silam.
Dalam kesempatan ini, para lurah maupun camat melaporkan terkait adanya Huntara yang sampai saat ini masih kosong serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menginventarisir tenda-tenda para pengungsi yang sudah tidak digunakan.
Wali Kota Hidayat menekankan agar masyarakat yang dimasukkan kedalam Huntara yang sampai hari ini masih kosong adalah orang yang betul-betul memiliki rumah namun terdampak parah akibat bencana.
"Apabila ada sisa, baru masukkan orang-orang yang ba kos itu ke Huntara," ungkapnya.
Hidayat mengimbau para lurah dan camat sesegera mungkin menginventarisir tanah/lahan untuk pembangunan Huntap khususnya di daerah kelurahan Petobo, supaya pihaknya bisa cepat mengambil langkah.
"Kalau tidak dipercepat, masyarakat akan terkatung-katung terus. Tidak mungkin mereka mau tinggal di Huntara secara terus menerus," tegasnya.
Hadir dalam rakor Kepala Dinas PU Iskandar Arsyad, Kepala BAPPEDA Arfan, dan Kabag Hukum Sekretariat Daerah Kota Palu Romi Sandy Agung.
(akn)