Inovasi Bupati Klungkung Menjadi Inspirasi Kepala Daerah se-Indonesia

Selasa, 16 Juli 2019 - 20:14 WIB
Inovasi Bupati Klungkung...
Inovasi Bupati Klungkung Menjadi Inspirasi Kepala Daerah se-Indonesia
A A A
JAKARTA - Pemerintah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Klungkung-Bali berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya warga Kabupaten Klungkung dengan kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas.

Dengan peraturan UU No. 25/2009 tentang pelayanan publik, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta berusaha memberikan program yang inovatif dan mempermudah masyarakat baik dalam sektor kesehatan, pendidikan, administasi kependudukan dan sektor lainnya.
"Kami berharap semoga apa yang dilakukan ini dapat menjadi inspirasi untuk kepala daerah lainnya,” ujar Bupati Suwirta dalam wawancara dengan KORAN SINDO di Jakarta, Selasa (16/7/2019)..

Salah satu yang menjadi inovasi terbaik adalah program Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara) dan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Inilah yang mampu menjadi 40 besar katagori Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Nasional.

"Keduanya menjawab tantangan masalah pertanian dan masalah sampah yang ada di Kabupaten Klungkung," kata I Nyoman Suwirta.

Kabupaten Klungkung adalah Kabupaten satu-satunya di Bali dari 15 kabupaten se-Indonesia yang mendapat top 40 Inovasi ini. “Ada 2800 lebih inovasi dari kementerian dan lembaga, provinsi, kabupaten dan kota. Pada tahap awal Klungkung mengajukan lima inovasi dan berhasil lolos dua inovasi di Top 99, dan saat ini jadi top 40,” ceritanya dengan senang.

Untuk masuk 99 besar saja, kata Bupati, harus mempresentasikan di hadapan tim independen yang terdiri dari peneliti dari LIPI, dan beberapa dari akademisi dan praktisi lainnya.

Tidak cukup itu, ketua tim penilai Prof Siti Zuro yang merupakan peneliti senior LIPI turun langsung melihat dua inovasi tersebut agar diyakini bisa dengan mudah diduplikasi oleh pemda yang lain dan memberikan manfaat dan kesejahteraan untuk masyarakat. Dan juga mendapatkan dana insentif daerah untuk pengembangan inovasi tersebut.

“Saya ciptakan dua inovasi ini, yakni Bima Juara dan TOSS, sebenarnya semasa menjabat sebagai manager di Koppas Srinadi, di mana kala itu merupakan sebuah sistem dari hulu ke hilir untuk menyejahterakan petani terutama petani padi,” terangnya.

Dan fakta di lapangan kebanyakan petani bilang rugi saat panen, karena sebelum panen padinya sudah dijual ke penebas dengan sistem borongan. Sehingga mereka tidak tahu berapa hasil per hektar dan berapa harga jual gabah per kilogram. Bagi petani saat itu butuh yang penting dapat uang.

Dengan Inovasi Bima Juara (beli mahal jual murah), KUD diwajibkan beli gabah petani dengan sistem timbangan saat panen dan harga gabah lebih mahal dari patokan pemerintah. Dengan cara ini petani di Klungkung mengalami peningkatan penjualan gabah 2-3 juta/perhektar.

“Selanjutnya KUD menjual beras kepada PNS, koperasi, supermaket, minimarket dan Bumdes dengan harga di bawah harga pasar. Dengan jual murah ini maka masyarakat diharapkan menikmati harga beras yang terjangkau, dan yang paling penting lagi sistem ini sangat ampuh untuk menekan inflasi terutama beras,” paparnya.

Sebelum sistem ini dilaksanakan KUD dibantu RMU dan dryer gabah serta modal untuk beli gabah. Bahkan data yang didapat dari KUD mampu meningkatkan pendapatan dan menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan.

KUD tidak cari untung banyak tapi meningkatkan volume usaha. Inovasi yang kedua TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat). Singkatnya sampah dipuyemisasi selama 5 hari, kemudian dicacah lanjut dibuat pelet/briket yang menghasilkan kalori setara batubara muda yang bisa digunakan bahan bakar kompor masak biasa, kompor gas, dan yang paling hebat lagi sebagai bahan bakar gasifayer sebagai pembangkit listrik.

Inovasi TOSS ini merupakan kerja sama antara Pemda Klungkung, STT PLN, IP dan PLN mampu menarik perhatian Wantimpres, DPR RI, ITB, bupati/walikota se-Indonesia bersama OPD terkait karena merupakan satu-satunya di Indonesia di tengah permasalahan sampah yang tidak pernah selesai dan upaya pemerintah untuk memanfaatkan energi terbarukan terutama dari sampah.

Pemerintah melalui tim penilai independen mengakui inovasi TOSS dan Bima Juara ini tentu karena diyakini mampu memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.Dukungan semua pihak (OPD terkait, lembaga, akademisi dan pemerintah provinsi dan pusat serta masyarakat) terhadap program inovasi ini agar inovasi tidak hanya menjadi nominasi sebuah inovasi apalagi sekadar mengejar prestasi dan gengsi. Tetapi kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan hak dasar menjadi prioritas utama dari inovasi tersebut.

“Saya berharap inovasi ini bisa diduplikasi dan diATM (amati tiru dan modifikasi) oleh kabupaten/kota yang lain termasuk perguruan tinggi dan masyarakat untuk ikut menyempurnakan sehingga menjadi inovasi kita bersama,” tandasnya.

Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Terbukti, TOSS menjadi inspirasi bagi sejumlah pemerintah daerah dalam menangani persoalan sampah.

I Nyoman Suwirta menjelaskan, implementasi TOSS bukan perkara mudah. Butuh proses sehingga akhirnya mampu dilakukan secara masif. “Tapi kami bersyukur mendapat dukungan dari berbagai pihak,” ujarnya.

TOSS sejatinya merupakan program olah sampah menjadi energi alternatif. Proses pengolahan TOSS dilakukan beberapa tahap. Proses pertama yang dilakukan adalah pengumpulan sampah, kemudian peuyeumisasi dan briketisasi.

“Selanjutnya peuyeumisasi adalah teknik mengubah sampah menjadi gas menggunakan alat bio aktivator, kemudian gas tersebut digunakan sebagai bahan bakar menggerakkan generator untuk memproduksi listrik,” jelas dia.

“Sementara briketiasi adalah teknik mengubah sampah menjadi bahan bakar briket,” papar Bupati Suwirta.

Selanjutnya Bupati Suwirta juga memiliki program pelayanan publik diantaranya yaitu ruangan laktasi atau ruang ibu menyusui dibeberapa tempat, jalan akses untuk penyandang difabel, untuk sektor kesehatan inovasi PSC KRIS Klungkung dengan yaitu dengan menelpon 0366118 langsung terhubung dengan call center ambulance. Kemudian ambulance terdekat bisa langsung datang ke lokasi.

Bupati Suwirta berharap dengan semua program ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan masyarakat di wilayahnya, sehingga masyarakat menjadi makmur dan sejahtera. [sw]
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8250 seconds (0.1#10.140)