Simpan 67 Paket Sabu di Speaker Aktif, Sopir Truk Ini Ditangkap Polisi
Simpan 67 Paket Sabu di Speaker Aktif, Sopir Truk Ini Ditangkap Polisi
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Terbukti menyimpan 67 paket hemat (pahe) narkoba jenis sabu, seorang sopir truk ditangkap Satuan Reserse Narkoba, Polres Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Pelaku adalah Sahwi (51) warga Jalan HM Idris Gang Ismail RT 12, Kelurahan Kumai Hulu Kecamatan Kumai.
“Anggota kami berhasil mengamankan tersangka pada Sabtu 13 Juli 2019 pukul 22.30 WIB di rumahnya. Saat kita geledah rumahnya, kami temukan 67 paket hemat sabu yang sembunyikan di speaker aktif di dalam kamar. Total sabu 69,7 gram,” ujar Kasat Res Narkoba Polres Kobar, Ipda Juan Rudolf Wagiu, Senin (15/7/2019).
Berdasarkan pengakuan tersangka Sahwi, ia mendapat pasokan sabu dari seseorang yang masih dilakukan penyelidikan polisi.
Barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku timbangan digital, sejumlah pak plastik klip, uang Rp600ribu dan 67 paket narkotika jenis sabu dengan berat kotor 69,7 gram.
"Pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) atau 112 ayat (2) Undang – undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal dua puluh tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp20 miliar,” tandasnya.
“Anggota kami berhasil mengamankan tersangka pada Sabtu 13 Juli 2019 pukul 22.30 WIB di rumahnya. Saat kita geledah rumahnya, kami temukan 67 paket hemat sabu yang sembunyikan di speaker aktif di dalam kamar. Total sabu 69,7 gram,” ujar Kasat Res Narkoba Polres Kobar, Ipda Juan Rudolf Wagiu, Senin (15/7/2019).
Berdasarkan pengakuan tersangka Sahwi, ia mendapat pasokan sabu dari seseorang yang masih dilakukan penyelidikan polisi.
Barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku timbangan digital, sejumlah pak plastik klip, uang Rp600ribu dan 67 paket narkotika jenis sabu dengan berat kotor 69,7 gram.
"Pelaku dijerat Pasal 114 ayat (2) atau 112 ayat (2) Undang – undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal dua puluh tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp20 miliar,” tandasnya.
(sms)
Explore More